- Sajak Elegi Jakarta I sering dijumpai dengan judul Lagu daripada Pasukan Terakhir.
- Sajak Elegi Jakarta II sering dijumpai dengan judul Elegi.
- Sajak Elegi Jakarta III sering dijumpai dengan judul Kekasih yang Kelu.
Analisis Puisi:
Puisi "Elegi Jakarta" karya Asrul Sani menggambarkan perasaan kompleks dan refleksi atas kondisi kota Jakarta serta penderitaan yang dirasakan dalam perjalanan hidupnya. Puisi ini memiliki tiga bagian yang membentuk satu kesatuan.
Bagian Pertama: Bagian ini menggambarkan suasana bimbang dan suram, dengan langit yang tergantung suram. Kata-kata berantakan mencerminkan kebingungan dan kekacauan yang melanda. Ada nuansa penuh tekanan dan ketidakpastian, di mana kata-kata dan arti tampaknya terpisah. Pada bagian ini, puisi menciptakan suasana yang gelap dan konflik batin.
Bagian Kedua: Bagian ini mengarah pada tema cinta tanah air dan penderitaan yang melibatkan pertempuran dan pengorbanan. Puisi menciptakan imajinasi tentang perang, peluru dalam darah, dan nilai yang tercecer. Pada bagian ini, terdapat kegelisahan akan masa depan dan kehidupan. Puisi ini mencerminkan semangat perjuangan dan patriotisme yang kuat, tetapi juga merujuk pada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bagian Ketiga: Bagian ini lebih fokus pada individualitas dan refleksi pribadi. Ada nada elegi yang kuat dan perasaan terhadap seorang sahabat. Puisi ini menciptakan suasana yang sangat emosional dan melankolis, dengan bahasa yang sangat puitis. Ada ungkapan rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Bagian ini menunjukkan kontras dengan semangat perjuangan pada bagian sebelumnya, menghadirkan suasana introspeksi dan keheningan.
Pesan dan Makna: Puisi "Elegi Jakarta" menciptakan gambaran tentang Jakarta sebagai kota yang penuh dengan konflik, ketidakpastian, dan penderitaan. Selain itu, puisi ini juga menggambarkan perasaan individualitas dan pribadi dalam menghadapi dinamika kompleks kota dan kehidupan. Melalui puisi ini, Asrul Sani mungkin ingin mengajak pembaca untuk merenungkan tentang identitas, perjuangan, dan ketidakpastian dalam kehidupan serta mempertanyakan nilai-nilai yang dipegang dalam menghadapi perubahan.
Bahasa dan Imajinasi: Puisi ini menggunakan bahasa yang puitis dan mendalam dalam menggambarkan berbagai emosi dan suasana. Imajinasi kuat digunakan untuk menciptakan gambaran visual dan emosional yang kuat. Penggunaan repetisi dalam bagian terakhir menciptakan ritme yang menguatkan pengaruh emosional puisi.
Puisi "Elegi Jakarta" oleh Asrul Sani adalah karya yang sarat akan perasaan kompleks, refleksi, dan emosi. Melalui penggambaran yang kuat, puisi ini berhasil mengekspresikan nuansa perasaan manusia dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi, baik itu perjuangan, penderitaan, maupun kehilangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang identitas, perubahan, dan nilai-nilai dalam konteks kota dan kehidupan.
Biodata Asrul Sani:
- Asrul Sani lahir pada tanggal 10 Juni 1926 di Sumatera Barat.
- Asrul Sani meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2004 (ada usia 77 tahun) di Jakarta, Indonesia.
- Asrul Sani adalah salah satu pelopor Angkatan '45 (bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin).