Puisi: Biografi di Atas Meja Makan (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Biografi di Atas Meja Makan" mengungkapkan bagaimana peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, baik yang pribadi maupun yang terkait dengan ...
Biografi di Atas Meja Makan


Orang biasa makan di meja itu. Tetapi piring dan gelas seperti lembaran kain, menyimpan setiap dugaan dan kesimpulan. Segala kaleng, kaca dan besi berjatuhan di situ. Semua telah biasa juga, setelah penyerbuan Amerika ke Panama, dan orang-orang dalam karung di tengah hutan, dilepaskan dari kehangatan tubuhnya.

Aku telah menutup puisi kiranya, sebelum ragu, hanya karena tak ada ledakan dalam pikiranmu yang risau. Kemudian meja makan jatuh bersama riwayat hidupmu yang deras di situ, tak berpenghuni lagi. Merasakan diri tanpa siapa pun, jadi kekerasan memberi arti.

Ia menggenang pada setiap lemari yang menatapmu, lonceng jam berdentang, pintu terbuka. Masih aku kenali semuanya, tak jauh dari mereka yang memilih berada di luar sana. Riwayat hidupmu, kian mengucur deras di situ, seperti tubuh beku, memilih sebuah sudut untuk selesai.

Meja makan telah disusun lagi, di antara taplak, piring, dan sendok saling beradu. Riwayat hidupmu dibaca lagi, penuh kawat berduri, dan orang-orang berlalu, menggenggam jari-jari tangannya sendiri.


1990

Analisis Puisi:
Puisi ini menggambarkan meja makan sebagai metafora dari kehidupan dan perjalanan seseorang melalui peristiwa yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Representasi Meja Makan: Penyair menggunakan meja makan sebagai pusat perhatian yang mengumpulkan sejumlah peristiwa yang diwakili oleh piring, gelas, kaleng, kaca, dan besi yang berjatuhan di atasnya. Meja makan menjadi simbol penting yang memuat beragam pengalaman hidup, kesaksian, dan sejarah seseorang.

Perubahan Melalui Peristiwa Bersejarah: Referensi terhadap penyerbuan Amerika ke Panama dan orang-orang dalam karung di hutan menggambarkan momen-momen sejarah yang mempengaruhi kehidupan. Puisi ini menyoroti peristiwa-peristiwa global yang berdampak pada perjalanan hidup seseorang.

Kesunyian dan Kesendirian: Puisi ini menggambarkan kesunyian dan kesendirian seseorang melalui penggambaran meja makan yang kosong dan terabaikan. Meja yang sebelumnya memiliki riwayat hidup, kini terlihat kosong, menggambarkan perasaan kekosongan dan kehilangan dalam kehidupan seseorang.

Pembacaan Ulang Riwayat Hidup: Penyair menciptakan suasana di mana riwayat hidup seseorang dibaca kembali di meja makan. Hal ini mencerminkan proses refleksi dan introspeksi terhadap kehidupan seseorang, yang dapat memicu pertanyaan, keraguan, dan emosi yang dalam.

Puisi "Biografi di Atas Meja Makan" menciptakan gambaran metaforis tentang kehidupan seseorang melalui simbol meja makan. Melalui benda-benda di meja, puisi ini mengungkapkan bagaimana peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, baik yang pribadi maupun yang terkait dengan peristiwa global, membentuk riwayat hidup seseorang, menciptakan suasana kesunyian, kesendirian, dan refleksi yang mendalam.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Biografi di Atas Meja Makan
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.