Puisi: Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung" karya Diah Hadaning mengungkapkan perasaan duka dan kerinduan akan alam yang terancam.
Duka Sebuah Hutan,
Duka Burung-Burung

Burung-burung hilang sarang
mencari lebat rambutmu
hutan lindung sepanjang musim
sisa zaman penuh hijau usia muda

Akar-akarnya yang mulai rapuh
dikaisnya 'tuk bangun sarang
paruhnya rapat
kehilangan risik dendang.

Kudendangkan kerjanya sang setia
dengan lidah yang mulai kelu
burung-burung sisa hutan bencana
mulai bertelur satu-satu.

Jakarta, Juni 1985

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung" karya Diah Hadaning adalah karya yang mengungkapkan perasaan duka dan kerinduan akan alam yang terancam.

Tema Lingkungan dan Ekologi: Puisi ini mengeksplorasi tema lingkungan dan ekologi. Penyair menciptakan gambaran tentang hutan yang hilang, yang mencerminkan pengrusakan lingkungan alam oleh manusia. Hilangnya hutan menciptakan dampak negatif bagi burung-burung yang kehilangan sarang dan tempat berlindung.

Simbolisme Burung-Burung: Burung-burung dalam puisi ini merupakan simbol dari kehidupan liar dan alam yang terancam oleh tindakan manusia. Penyair menggambarkan burung-burung yang mencari "lebat rambutmu," yang mungkin merujuk kepada manusia yang telah mengubah lingkungan alam mereka.

Citra Hutan yang Tertinggal: Deskripsi tentang hutan yang "lindung sepanjang musim" dan "risik dendang" adalah citra yang mengekspresikan hutan yang hijau dan penuh kehidupan. Namun, seiring waktu, hutan ini mulai mengalami degradasi dan kerusakan.

Perasaan Kehilangan: Puisi ini menciptakan perasaan duka yang mendalam atas kehilangan alam dan keindahan yang dulu ada. Kehilangan ini diwakili oleh burung-burung yang kehilangan sarang, dan hutan yang mulai rapuh.

Gaya Bahasa dan Bahasa yang Kuat: Penyair menggunakan gaya bahasa yang kuat untuk menggambarkan perasaan duka dan kerinduan. Bahasa dalam puisi ini sangat deskriptif dan membangun gambaran yang jelas tentang hutan yang hilang.

Kesadaran akan Lingkungan: Puisi ini dapat dipandang sebagai ekspresi kesadaran akan perlindungan lingkungan. Penyair mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan hidup untuk melindungi kehidupan liar dan keindahan alam.

Puisi "Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung" karya Diah Hadaning adalah pengungkapan perasaan duka atas kerusakan lingkungan dan kerinduan akan alam yang telah hilang. Dengan gaya bahasa yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini meresapi pembaca dengan pesan lingkungan yang kuat.

"Puisi: Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Duka Sebuah Hutan, Duka Burung-Burung
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.