Puisi: Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu" mengajak kita untuk merenung tentang arti sejati dari persahabatan, cinta tanah air, dan perubahan ...
Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu

Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
Sejak kita di sekolah rakyat
Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
Ketika anak-anak disuruh
Menyanyi di depan kelas satu-persatu
Aku masih ingat betapa kita gembira
Saat guru kita mengajak menyanyikan lagu itu
bersama-sama.

Sudah lama sekali
Pergaulan sudah tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya sendiri
Atau tersihir pesona dunia
Dan kau kini entah di mana
Tapi aku masih sangat hafal nyanyian itu, sayang
Hari ini ingin sekali aku menyanyikannya kembali
Bersamamu.

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Selalu dipuja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata.

Aku merindukan rasa haru dan iba
Di tengah kobaran kebencian dan dendam
Serta maraknya rasa tega
Hingga kini ada saja yang mengubah lirik lagu
Kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya dengan nada sendu.

Indonesia tanah air kita
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Selalu dihina-hina bangsa
Di sana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung merebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya.

Sayang, di manakah kini kau
Mungkinkah kita bisa menyanyi bersama lagi
Lagu kesayangan kita itu
Dengan akrab seperti dulu.

1 Desember 2005

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu" karya Mustofa Bisri menggambarkan nostalgia terhadap masa lalu, persahabatan, dan rasa cinta terhadap tanah air. Puisi ini tidak hanya mengenang kenangan yang indah, tetapi juga menyampaikan keprihatinan terhadap perubahan dan tantangan dalam masyarakat.

Nostalgia dan Kenangan Bersama: Puisi ini dimulai dengan ungkapan rindu terhadap nyanyian yang sangat dikenal sejak masa sekolah rakyat. Penggunaan kata "bersama-sama" menunjukkan ikatan erat antara penyair dan temannya pada masa itu. Ini menciptakan suasana nostalgia dan mengundang pembaca untuk merenung tentang kenangan masa lalu.

Perubahan dalam Hubungan Sosial: Penyair mencatat bahwa perubahan dalam pergaulan telah menyebabkan kehilangan kedekatan. Masing-masing terlibat dalam kepentingannya sendiri atau terpesona oleh pesona dunia. Ini mencerminkan realitas kehidupan modern di mana hubungan sosial seringkali terkikis oleh kepentingan pribadi atau godaan dunia.

Pesan Nasionalisme dan Cinta Tanah Air: Penggunaan lagu "Indonesia Tanah Air Beta" sebagai pusat puisi menghadirkan tema nasionalisme dan cinta tanah air. Puisi ini mencerminkan rasa bangga terhadap sejarah dan keindahan Indonesia, tetapi juga menyoroti perubahan dan tantangan yang dihadapi bangsa.

Kritik terhadap Perubahan Sosial dan Politik: Puisi ini menggambarkan keprihatinan terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Pergeseran dari rasa bahagia menjadi nestapa dan penghinaan terhadap tanah air menggarisbawahi ketidakpuasan terhadap arah perkembangan sosial dan politik yang merugikan.

Perubahan dalam Makna Lagu Kesayangan: Penyair menyayangkan bahwa ada yang mengubah lirik lagu kesayangan mereka. Perubahan ini mencerminkan distorsi nilai-nilai dan pesan asli lagu tersebut, seiring dengan perubahan suasana sosial dan politik di Indonesia.

Pertanyaan dan Keinginan untuk Bersatu Kembali: Puisi ini menyampaikan rasa kehilangan dan keinginan untuk bersatu kembali. Pertanyaan tentang keberadaan teman yang hilang menciptakan rasa kerinduan dan kekosongan. Penyair menyuarakan harapan untuk dapat menyanyikan lagu kesayangan bersama lagi.

Puisi "Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu" bukan hanya tentang kenangan indah masa lalu tetapi juga merupakan kritik terhadap perubahan sosial dan politik yang merugikan. Mustofa Bisri menggabungkan elemen emosional, nasionalisme, dan keprihatinan sosial dalam sebuah karya yang meresapi pembaca dengan rasa nostalgia dan refleksi. Puisi ini mengajak kita untuk merenung tentang arti sejati dari persahabatan, cinta tanah air, dan perubahan dalam masyarakat.

Mustofa Bisri
Puisi: Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.