Puisi: Untuk Catatan Harian Sabrinna (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Untuk Catatan Harian Sabrinna" menggugah pembaca untuk merenungkan bagaimana pengalaman hidup kita membentuk siapa kita dan bagaimana kita ...
Untuk Catatan Harian Sabrinna

Kuletakkan dalam almari, luka yang tercatat
pada album. jam-jam yang terlipat kefanaan
kuletakkan gairah kepedihan, kebahagiaan 
yang terkemas dalam usia singkat embun di atas daun.

kuletakkan pada kalender, nama-nama yang tercatat 
dalam tanah yang berdebu. ruhmu terperangkap dalam
jaring waktu.

1988

Sumber: Matahari yang Mengalir (1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Untuk Catatan Harian Sabrinna" karya Dorothea Rosa Herliany mengisahkan tentang pengelolaan dan pencatatan pengalaman hidup, termasuk luka, kebahagiaan, dan momen-momen penting yang membentuk perjalanan hidup seseorang. Melalui pilihan kata dan gambarannya, puisi ini menyelidiki bagaimana pengalaman manusia direkam dan diingat seiring berjalannya waktu.

Penempatan Luka dan Album

Puisi dimulai dengan "Kuletakkan dalam almari, luka yang tercatat pada album." Frasa ini menggambarkan bagaimana penulis menyimpan luka dan pengalaman emosional dalam sebuah album yang simbolis. Album ini berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan kenangan-kenangan penting, baik yang menyakitkan maupun yang menyenangkan. Penyimpanan luka di dalam almari menunjukkan usaha untuk menyimpan dan mengingat pengalaman-pengalaman tersebut, meskipun mungkin sulit atau menyakitkan.

Jam-Jam dan Gairah

Selanjutnya, "jam-jam yang terlipat kefanaan kuletakkan gairah kepedihan, kebahagiaan" melanjutkan tema penyimpanan waktu dan perasaan. Jam-jam yang terlipat mengindikasikan bagaimana waktu berlalu dan mengalami kefanaan atau ketidakpastian. Gairah kepedihan dan kebahagiaan yang terkemas dalam usia singkat embun di atas daun menggambarkan bagaimana emosi dan perasaan dapat datang dan pergi dengan cepat, mirip dengan embun pagi yang cepat menguap.

Kalender dan Nama-Nama

Puisi melanjutkan dengan "kuletakkan pada kalender, nama-nama yang tercatat dalam tanah yang berdebu." Di sini, kalender menjadi simbol waktu yang lebih formal dan terstruktur, di mana nama-nama, mungkin merujuk pada orang-orang penting atau peristiwa penting, dicatat. Tanah yang berdebu menunjukkan bahwa meskipun nama-nama tersebut tercatat, mereka mungkin terkesan samar dan tidak selalu dapat diakses dengan mudah, menandakan bahwa beberapa kenangan mungkin menjadi kabur seiring berjalannya waktu.

Ruh yang Terperangkap dalam Jaring Waktu

Frasa terakhir, "ruhmu terperangkap dalam jaring waktu," mengungkapkan bagaimana ruh atau esensi seseorang dapat terperangkap dalam jaring waktu, simbol dari bagaimana kenangan dan perasaan terus mempengaruhi kehidupan seseorang. Jaring waktu menggambarkan bagaimana pengalaman dan kenangan terus-menerus membentuk dan mempengaruhi kita, bahkan setelah peristiwa tersebut berlalu.

Makna dan Interpretasi

Puisi ini menyiratkan bahwa pengalaman hidup, baik yang menyakitkan maupun yang membahagiakan, diletakkan dan disimpan dalam berbagai "tempat" simbolis seperti almari, album, kalender, dan tanah. Setiap tempat ini mewakili cara kita mengelola dan mengingat pengalaman kita. Album dan almari menyimpan luka dan kebahagiaan, kalender mencatat nama-nama dan peristiwa, sementara tanah berdebu menggambarkan bagaimana beberapa kenangan bisa memudar seiring waktu.

Dengan menggunakan metafora waktu dan penyimpanan, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana pengalaman hidup kita dicatat dan diproses. Meskipun waktu terus berlalu dan beberapa kenangan mungkin pudar, ruh dan esensi dari pengalaman tersebut tetap terperangkap dalam "jaring waktu," mempengaruhi kita dan membentuk siapa kita.

Dorothea Rosa Herliany dalam puisi "Untuk Catatan Harian Sabrinna" mengolah tema pencatatan dan penyimpanan pengalaman hidup dengan kehalusan dan kedalaman emosional. Melalui simbolisme album, kalender, dan tanah, puisi ini mengeksplorasi bagaimana kita merekam dan mengingat pengalaman kita, serta dampaknya terhadap kehidupan kita. Dengan memadukan elemen waktu dan kenangan, puisi ini menawarkan refleksi mendalam tentang cara kita mengelola dan memahami perjalanan hidup kita.

Puisi "Untuk Catatan Harian Sabrinna" adalah contoh indah dari keterampilan Dorothea dalam menggunakan bahasa untuk mengeksplorasi tema-tema emosional dan reflektif. Dengan gambarannya yang kuat dan simbolis, puisi ini menggugah pembaca untuk merenungkan bagaimana pengalaman hidup kita membentuk siapa kita dan bagaimana kita menyimpan dan mengingat momen-momen penting dalam hidup kita.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Untuk Catatan Harian Sabrinna
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.