Puisi: Surat Cinta dari Sangkakala (Karya Acep Syahril)

Puisi "Surat Cinta dari Sangkakala" karya Acep Syahril menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual seseorang, dari konflik dan ....
Surat Cinta dari Sangkakala

Ya Allah...
telah kami terima Surat Cinta-Mu
tertanggal hari ini yang dikirim peniup
seruling sejati di antara kealfaan dan
keasyik-masyukkan kami surat cinta yang
Engkau tulis dengan tinta biru sebagai
tanda Kasih dan Maha Sayang-Mu surat cinta
yang begitu panjang menegangkan yang Engkau
tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas
membuat kami terus menangis terisak tersedu
membaca gugusan kata-kata hancur berserak dengan
tubuh dan nyawa terlunta-lunta.

Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat
laut udara sebagai ungkapan Rindu-Mu yang membuat
kami malu kami tau inilah Surat Cinta-Mu yang
telah engkau janjikan itu dan telah kami terima
saat mata hati dan perasaan kami menjauh fana.

Ya Allah...
inikah Surat Cinta-Mu dengan segala
keputusan yang harus kami terima selain bencana
korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal
dan putus asa surat cinta yang kertasnya
lembab di tangan kesedihan tak berkira dengan
torehan luka maha dalam
surat cinta yang bercerita tentang hujan dan panas
surat cinta yang bercerita tentang air berwajah
beringas dengan lidah api dari laut lepas surat
cinta yang bercerita tentang angkasa dan
burung-burung meranggas
surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon
dan akar yang dikelupas
surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir
dan lendir panas
surat cinta yang bercerita tentang tanah
rumah dan nyawa yang hilang nafas.

Ya Allah...
inikah Surat Cinta-Mu yang penuh cemburu itu
yang dikirim Peniup Seruling Sejati-Mu
disaat kami lupa mengingat dan merayu-Mu
surat cinta yang memang sepatutnya kami terima
sebagai bukti bahwa Kau benar-benar Maha
Mencintai sementara kami berpaling dari Kemaha-
Kasih dan Sayang-Mu.

Ya Allah...
maafkanlah kami yang telah berselingkuh dari
Kemaha-Setiaan-Mu dan berpaling ke cinta yang
tak Kau ridhoi dengan menabur fitnah hasut dan
saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah
seurat tanah yang Kau cipta-bentang tegakkan urat
yang Kau sebar-suburkan dan darah yang Kau
alir-hidupkan telah kami
rusak dengan saling mencacah menumbuk
penuh takabur dengan kekuatan
kerakusan dan keserakahan
tapi kini apa yang kami cintai itu telah
Engkau ratakan dengan tanah harta tahta
dan dunia berubah runta darah daging dan tulang
membusuk dimana-mana.

Sekarang kami tak tau di mana ayah di mana
ibu di mana anak di mana adik di mana kakak
di mana ipar di mana keponakan di mana
saudara famili kerabat dan handai-tolan
di mana di mana di mana yatim kan kami titipkan.

Ya Allah...
hari ini kami baru sadar akan jalan pulang
setelah membaca Surat Cinta-Mu yang panjang
menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami
untuk bertandang menemu cahya menemu gulita
menemu alfa menemu cinta.

Surat cinta yang mengajarkan kami untuk
pulang ke bilik ke latifa ke bilik ke sadik
ke bilik baqa
Ya Allah...
ampunilah kami hamba-hamba-Mu yang tak punya
malu ini ampunilah ampunilah ampunilah kami
Ya Allah...

Indramayu

Analisis Puisi:

Puisi "Surat Cinta dari Sangkakala" karya Acep Syahril adalah sebuah karya yang berisi ungkapan perasaan yang mendalam dan introspeksi diri yang kuat.

Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini secara kuat menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Tokoh dalam puisi ini, yang mungkin mencerminkan perasaan penulisnya, menerima "Surat Cinta-Mu" dari Tuhan. Ini mencerminkan rasa ketaatan, penerimaan, dan penyesalan seseorang terhadap hubungan mereka dengan Tuhan.

Pengalaman Emosional: Puisi ini penuh dengan pengalaman emosional yang kuat. Tokoh dalam puisi merasa terguncang dan tersedu saat membaca surat cinta dari Tuhan. Pengalaman emosional ini menciptakan ikatan yang kuat antara pembaca dan pesan dalam puisi.

Konflik dan Penyesalan: Puisi ini mencerminkan rasa penyesalan dan konflik dalam hidup manusia. Tokoh dalam puisi mengakui bahwa mereka telah "berselingkuh" dari "Kemaha-Setiaan-Mu" Tuhan dan mencari cinta dalam hal-hal lain. Puisi ini menggambarkan betapa manusia kadang-kadang terjebak dalam keserakahan dan kekuatan duniawi, sehingga melupakan hubungan spiritual mereka.

Pertobatan dan Perubahan: Puisi ini menggambarkan momen penting pertobatan. Setelah membaca surat cinta Tuhan, tokoh dalam puisi merasa bersalah dan sadar akan kesalahan mereka. Ini adalah momen perubahan dan kesadaran bahwa mereka harus "pulang" ke jalan yang benar, yang mencerminkan hubungan mereka dengan Tuhan.

Permohonan Ampunan: Puisi ini mencakup pengulangan permohonan ampun. Tokoh dalam puisi berulang kali memohon ampunan kepada Tuhan atas kesalahan mereka. Ini mencerminkan rasa penyesalan yang dalam dan niat untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan.

Puisi "Surat Cinta dari Sangkakala" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual seseorang, dari konflik dan kesalahan hingga pertobatan dan permohonan ampunan. Ini adalah karya yang kuat secara emosional dan menciptakan ruang untuk refleksi dan introspeksi bagi pembacanya.

Puisi Surat Cinta dari Sangkakala
Puisi: Surat Cinta dari Sangkakala
Karya: Acep Syahril
© Sepenuhnya. All rights reserved.