Puisi: Pertemuan (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Pertemuan" karya Goenawan Mohamad menggambarkan keindahan alam, pesona keajaiban alam, pesan agama, dan pentingnya cinta dalam ....
Pertemuan

Meniti tasbih
malam pelan-pelan
Dan burung kedasih
menggaris gelap di kejauhan
kemudian adalah pesona:
wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
memandang kita, memandang kita lama-lama.

Demikianlah sunyi telah diturunkan
dan demikianlah Nabi telah dititahkan
dan demikian pula manusia
dikirim ke bumi yang terbentang,
dari sorga
yang telah ditutupkan. Dan kini tinggallah cinta
memancar-mancar dari sunyi kaca jendela.

1964

Analisis Puisi:

Puisi "Pertemuan" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya sastra yang singkat namun penuh makna. Dalam puisi ini, penyair mengeksplorasi tema-tema seperti keindahan alam, pertemuan dengan alam, agama, dan cinta.

Keindahan Alam: Puisi ini menggambarkan malam yang tenang dan indah, dengan menyebutkan burung kedasih yang terbang di kejauhan. Penggambaran malam pelan-pelan dan burung yang menggaris gelap memberikan gambaran tentang ketenangan alam yang mempesona.

Pesona dan Keajaiban Alam: Penyair menggambarkan "pesona" dalam puisi ini, yang muncul ketika wajah-Nya terpantul di kaca jendela. Ini bisa diartikan sebagai momen keajaiban dan pertemuan dengan kehadiran ilahi di alam semesta.

Pesan Agama: Puisi ini menyiratkan pesan agama dengan merujuk pada Nabi dan manusia yang dikirim ke bumi. Hal ini menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Penyair menunjukkan bahwa ketenangan dan keajaiban alam adalah tanda kehadiran ilahi di dunia.

Cinta dan Keterhubungan: Puisi ini menggambarkan bahwa cinta adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Ketika wajah-Nya terpantul di kaca jendela, ini bisa diartikan sebagai simbol cinta yang memancar dari sumber ilahi. Puisi ini juga menciptakan rasa keterhubungan antara manusia, alam, dan aspek spiritualitas dalam kehidupan.

Puisi "Pertemuan" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya sastra yang singkat namun penuh makna. Puisi ini menggambarkan keindahan alam, pesona keajaiban alam, pesan agama, dan pentingnya cinta dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan keterhubungan kita dengan alam dan aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Pertemuan
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Pantai Utara Luruskan pandang ke daratan tandus, ke petak-petak garam ke laut lepas, layar putih-putih, perahu-perahu bebas O laut Jawa di belakang desa-desa sengsa…
  • Pertemuan di Danau Danau putih sajak pun putih di Toba tenggelam sepenggal kasih Sampan telungkup aku berenang megap-megap ke tepi tapi menang apalah kalau indah hanya…
  • Rapat Mengganyang 7 Setan- untuk isteriku Ketika Nyoto berdiri di panggungseorang wanita tani berseru lengking:"Selamat datang, Bung Nyoto!"Nyoto senyum dan bertanya:"Siapa di…
  • Rumahku yang Biru (Rumahku yang biru adakah ibu di situ?) Di pekarangan. Di serambi. Di kamar tengah Di kamar makan. Di kamar-kamar. Sepi bergantungan pada lampu-lampu yan…
  • Salju Asal mula adalah salju sebelum tercipta Waktu sentuhan perawan seringan kenangan adalah semua yang disebut bumi dan udara terus bicara sebab bicara tak pernah berhent…
  • Tinoor Para lelaki sudah pergi atau mati yang kembali ketinggalan hati di tanah seberang di kota ramai pulangnya tak berarti Kami yang meromok tinggal di sini tak lagi b…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.