Puisi: Batu Kenangan (Karya Aldian Aripin)

Puisi "Batu Kenangan" menggambarkan perjalanan emosional tokoh dari kesedihan dan kekecewaan menuju penerimaan dan pemulihan atas hubungan masa ...
Batu Kenangan

Di sini, di jantung kota ini
di sini, di dalam hatiku
'ku lagukan sebuah nyanyian
tidak lagi untukmu.

Kulihat langit merah
dan mendung hitam
mewarnai kesunyian senja
yang berangsur kelam.

Kulihat engkau melintas di jalan ini
seperti sejak sepuluh tahun dahulu
berjalan sendiri menepi-nepi
sepi bergayut di setiap langkahmu

Pernah kita berkenalan
bersahabat dan bercinta
bahwa akhirnya berantakan
karena kau tak setia.

Baiklah, di sini, di ambang jendela ini
'ku habiskan hari-hari liburku
dengan sebuah buku dan secangkir kopi
dan kenangan yang membatu.

1963

Sumber: Oh Nostalgia (Sastera Leo Medan, 1968)

Analisis Puisi:

Puisi "Batu Kenangan" karya Aldian Aripin adalah ungkapan perasaan yang penuh dengan nostalgia, kesedihan, dan penerimaan terhadap masa lalu yang telah berlalu.

Tema Sentimen dan Nostalgia: Puisi ini menggambarkan suasana hati yang penuh dengan sentimen dan nostalgia. Penyair mencerminkan perasaan kehilangan dan kekecewaan atas hubungan masa lalu yang tidak bertahan.

Imaji Kota dan Langit: Deskripsi langit merah dan mendung hitam menciptakan suasana yang melankolis dan menyiratkan perubahan musim serta suasana hati tokoh dalam puisi. Kota dan langit dijadikan latar belakang yang kuat untuk melambangkan perjalanan emosional tokoh.

Perjalanan Hubungan: Penyair menggambarkan perjalanan hubungan antara tokoh dan subjek puisi. Mereka dulunya memiliki hubungan yang erat, tetapi akhirnya berakhir karena ketidaksetiaan subjek. Puisi ini mengeksplorasi perasaan kecewa dan pengkhianatan dalam hubungan tersebut.

Penerimaan dan Pemulihan: Meskipun terjadi perpisahan dan kekecewaan, tokoh dalam puisi mulai menerima dan menghadapi kenyataan. Dia menghabiskan waktunya sendiri di ambang jendela, menikmati kehidupan yang lebih tenang dengan buku dan secangkir kopi. Puisi ini menunjukkan proses pemulihan dan penerimaan terhadap kenangan yang menyakitkan.

Metafora "Batu Kenangan": "Batu kenangan" menjadi metafora yang kuat dalam puisi ini. Batu melambangkan kenangan yang telah membeku dan tidak berubah, tetapi juga merupakan beban emosional yang terus dihadapi tokoh.

Dengan demikian, puisi "Batu Kenangan" adalah puisi yang menggambarkan perjalanan emosional tokoh dari kesedihan dan kekecewaan menuju penerimaan dan pemulihan atas hubungan masa lalu yang berakhir. Ini adalah ungkapan yang kuat tentang perasaan manusia terhadap kehilangan dan pertumbuhan melalui pengalaman hidup.

Aldian Aripin
Puisi: Batu Kenangan
Karya: Aldian Aripin

Biodata Aldian Aripin:
  • Aldian Aripin lahir pada tanggal 1 Agustus 1938 di Kotapinang, Sumatera Utara.
  • Aldian Aripin meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 2010 di Medan
  • Aldian Aripin merupakan Penyair Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.