Sumber: Pahlawan dan Tikus (1995)
Analisis Puisi:
Simbolisme Alam: Puisi ini menggunakan berbagai simbol alam, seperti gua, kawah, bumi, gunung, mata air, telaga, laut, dan langit, untuk menggambarkan beragam aspek kehadiran seorang ibu dalam kehidupan penyair. Ibunya adalah tempat teduh yang melindungi dan memberikan perlindungan seperti gua. Ibunya adalah sumber kekuatan dan inspirasi seperti kawah. Ibunya adalah landasan dan pijakan dalam hidupnya seperti bumi, gunung, dan telaga. Ibu juga adalah pengawas yang selalu setia dalam perjalanannya seperti laut dan langit.
Kebingungan dan Penyatuan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perjalanan dan pencarian, mungkin pencarian identitas dan makna dalam hidup. Penyair mungkin mencari jejak menuju "sorga" atau pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri. Ibu disajikan sebagai panduan, pengawas, dan tempat yang memberikan kepastian dalam perjalanan ini.
Doa: Puisi ini diakhiri dengan sebuah doa yang memohon agar Allah mengasihi ibu penyair sebagaimana Allah mengasihi kekasih-kekasih-Nya. Ini adalah penghormatan dan permohonan yang dalam kepada ibu dan Allah, serta pengakuan atas peran ibu yang telah menjalankan amanat Allah dalam memberikan kasih sayang.
Bahasa dan Gaya Puisi: Mustofa Bisri menggunakan bahasa yang sederhana, tetapi kuat dan indah. Penggunaan simbolisme alam dan hubungan antara ibu dan anaknya menciptakan makna mendalam dan emosional dalam puisi ini. Gaya penulisan yang jelas dan lugas membuat pesan puisi dapat mudah dipahami oleh pembaca.
Puisi "Ibu" menciptakan gambaran tentang perasaan cinta, penghargaan, dan rasa syukur terhadap seorang ibu. Puisi ini juga mencerminkan perjalanan pencarian dan hubungan yang kuat antara ibu dan anak. Dengan bahasa yang kuat dan simbolisme alam yang indah, Mustofa Bisri mengungkapkan rasa cinta dan penghargaan yang mendalam terhadap ibu dan perannya dalam hidupnya.
Puisi: Ibu
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Biodata Mustofa Bisri:
- Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
- Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
- Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.