Analisis Puisi:
Puisi "Sungai Penghabisan" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang penuh dengan ekspresi emosi dan ketidakpastian. Puisi ini menggambarkan perjalanan seseorang yang merasa terjebak dalam kebingungan dan ketidakmengertian, mencari makna dalam hidupnya yang tampaknya tidak memiliki arah.
Perasaan Keberadaan yang Terombang-ambing: Puisi ini menciptakan gambaran perasaan seseorang yang merasa terjebak dalam perjalanan hidupnya yang penuh ketidakpastian. Kata-kata "Aku kembara yang tak tahu jalan pulang" menunjukkan perasaan kebingungan dan ketidakmengertian terhadap arah yang harus diambil.
Rasa Marah dan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan rasa marah dan kehilangan yang dirasakan oleh pelaku puisi. Ia merasa marah terhadap orang-orang yang mungkin merendahkannya atau mengolok-oloknya ("Aku marah/Saat mereka tertawa"). Selain itu, ada perasaan kehilangan yang dalam terhadap lingkungan asli pelaku, yang tampaknya semakin menjauh ("Aku kehilangan tanda-tanda/Pohon randu dan serikaya/Di samping gapura desa").
Simbolisme dalam Potongan Tangan dan Jantung: Puisi ini menggunakan simbolisme kuat melalui potongan tangan, telinga, dan jantung. Potongan tangan dapat diartikan sebagai hilangnya kemampuan untuk melakukan tindakan dan berbicara. Telinga yang dipotong melambangkan hilangnya kemampuan mendengarkan dan memahami dunia di sekitarnya. Jantung yang direnggut menggambarkan perasaan kehilangan kehidupan dan kematiannya secara harfiah atau simbolis.
Suasana yang Gelap: Puisi ini menciptakan atmosfer yang gelap, menyiratkan ketidakpastian dan kesedihan. Kata-kata seperti "aku marah," "aku ingin hidup," dan "mereka ingin aku mati" menyiratkan konflik dan perjuangan yang intens yang dihadapi oleh pelaku.
Pencarian Makna: Puisi ini menciptakan perasaan pencarian makna dalam hidup yang tampaknya tidak memiliki jawaban. Pelaku merasa seperti tumbal dan merasa tersesat dalam hidupnya, mencari pemahaman yang mungkin tidak pernah ditemukan.
Puisi "Sungai Penghabisan" karya Diah Hadaning adalah karya yang penuh emosi, menggambarkan perasaan bingung dan ketidakpastian dalam kehidupan seorang individu. Simbolisme kuat digunakan untuk menggambarkan konflik internal dan perasaan kehilangan. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang pencarian makna dalam hidup yang mungkin terasa sulit dan suram.

Puisi: Sungai Penghabisan
Karya: Diah Hadaning