Analisis Puisi:
Puisi "Burung Terbakar" karya W.S. Rendra adalah karya yang singkat namun penuh dengan makna dan imaji yang kuat. Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang merasa terbakar oleh amarah, dendam, dan penderitaan.
Imaji Burung Terbakar: Gambaran burung dengan sayap terbakar menciptakan citra visual yang kuat. Burung dalam puisi ini bisa dianggap sebagai metafora bagi seseorang yang merasa terbakar oleh emosi negatif, seperti amarah dan dendam. Sayap terbakar bisa menggambarkan perasaan terkekang dan terbakar oleh emosi yang kuat.
Dendam dan Sakit Hati: Puisi ini menyentuh tema dendam dan sakit hati. Penyair menggunakan kata-kata "dendam" dan "sakit hati" untuk menggambarkan perasaan yang membara di dalam diri seseorang. Ini menciptakan perasaan ketegangan dan kemarahan yang mendalam.
Gulita pada Mata: Puisi ini juga menyebutkan "gulita pada mata." Kata "gulita" bisa diartikan sebagai kegelapan atau ketidakjelasan. Ini mungkin menggambarkan ketidakmampuan seseorang untuk melihat dengan jelas karena terlalu terfokus pada amarah dan dendam.
Arus Pedih: Penyair menggunakan frasa "arus pedih" untuk menggambarkan perasaan yang kuat dan menyakitkan. Ini menciptakan citra perasaan yang mengalir melalui seseorang, namun tidak memiliki akhir yang baik.
Ketidakmampuan Berbicara: Puisi ini berakhir dengan baris "Orang buangan tak bisa lunak oleh kata." Ini bisa mencerminkan ketidakmampuan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, terutama ketika perasaan tersebut sangat kuat dan negatif.
Kesimpulan Terbuka: Puisi ini berakhir dengan kalimat terbuka yang mengundang pembaca untuk merenungkan maknanya. Kesimpulan puisi ini tidak memberikan solusi atau penyelesaian yang jelas, sehingga meninggalkan ruang bagi interpretasi yang beragam.
Puisi "Burung Terbakar" adalah karya yang kuat dalam menggambarkan perasaan kemarahan, dendam, dan penderitaan yang melanda seseorang. Dengan imaji yang kaya dan bahasa yang kuat, puisi ini menciptakan nuansa emosional yang mendalam dan mendorong pembaca untuk merenungkan makna di balik kata-kata.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.