Analisis Puisi:
Puisi "Saint-Exupery" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah refleksi tentang perbedaan antara pandangan dunia anak-anak dan orang dewasa. Puisi ini mengambil inspirasi dari karya-karya Antoine de Saint-Exupery, khususnya "The Little Prince" (Le Petit Prince), yang memiliki pesan-pesan filosofis dan moral yang dalam. Puisi ini mengeksplorasi konsep kehilangan, perubahan, dan pandangan hidup yang berbeda antara kedua kelompok usia tersebut.
Pandangan Anak-anak dan Orang Dewasa: Puisi ini mencerminkan perbedaan pandangan dunia antara anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak dianggap memiliki kemampuan untuk melihat dan menghargai keindahan dunia dengan warna-warna yang penuh keceriaan. Namun, seiring pertambahan usia, orang dewasa kehilangan kemampuan ini dan menjadi terjebak dalam dunia yang lebih kering dan datar, terutama karena tuntutan dan tekanan dalam kehidupan dewasa.
Kehilangan dalam Kehidupan Orang Dewasa: Puisi ini menyoroti berbagai macam kehilangan yang dialami oleh orang dewasa seiring dengan pertambahan usia. Kehilangan warna, gairah, kreativitas, rasa ingin tahu, dan kekaguman pada dunia disimbolkan sebagai hilangnya aspek-aspek vital dalam kehidupan. Orang dewasa terjebak dalam rutinitas dan kehidupan yang membosankan, yang membuat mereka merasa kehilangan makna dan semangat.
Kritik terhadap Materialisme dan Kehilangan Masa Kanak: Puisi ini juga mengkritik orientasi materialistik dan fokus pada harta benda dalam kehidupan orang dewasa. Meskipun memiliki banyak harta dan kemewahan, orang dewasa merasa kehilangan esensi kehidupan dan masa kanak yang penuh dengan keajaiban dan khayalan. Puisi ini menyiratkan bahwa masa kanak adalah masa yang penuh dengan hubungan yang lebih bermakna dengan alam dan sesama.
Hubungan dengan Alam dan Kehidupan: Puisi ini menggambarkan anak-anak sebagai pangeran kecil yang memiliki hubungan yang lebih dekat dengan alam dan dunia sekitarnya. Mereka memiliki kemampuan untuk merasa terhubung dengan bintang dan binatang, sementara orang dewasa lebih terasing dari hubungan tersebut karena terlalu terikat dengan tuntutan dan keterbatasan dunia dewasa.
Pengharapan dan Permintaan Maaf: Puisi ini mengakhiri dengan permintaan maaf dari penulis kepada anak-anak karena kenyataan bahwa cerita-cerita yang seharusnya ditujukan untuk mereka justru lebih banyak diserahkan kepada orang dewasa. Hal ini mencerminkan keprihatinan penulis terhadap hilangnya rasa keajaiban dan pandangan hidup yang lebih sederhana di kalangan orang dewasa.
Puisi "Saint-Exupery" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya yang mendalam dan merenungkan tentang perbedaan pandangan dunia antara anak-anak dan orang dewasa. Puisi ini mengkritik kehilangan esensi dan warna dalam hidup orang dewasa yang sering kali terjebak dalam kehidupan yang kering dan monoton. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali pentingnya mempertahankan rasa keajaiban dan hubungan yang dalam dengan alam, terutama saat menghadapi tuntutan dan tekanan dalam kehidupan dewasa.