Puisi: Bayangan (Karya Aldian Aripin)

Puisi "Bayangan" karya Aldian Aripin merangkum dalam beberapa baris kesedihan, ketergantungan, dan kesendirian yang muncul ketika kehilangan ...
Bayangan

Ah, kaulah itu yang menunggui aku
Bila di sampingku masih menyala lampu
Kawan setia, tapi sia-sia tiada daya
bila lampu padam ia pun sirna.

1956

Sumber: Nyanyian Malam Hari (Sastera Leo Medan, 1997)

Analisis Puisi:

Puisi "Bayangan" karya Aldian Aripin adalah karya yang singkat namun padat, menyampaikan gambaran tentang kehadiran dan kepergian seseorang yang memberi pengaruh dalam hidup.

Simbolisme Bayangan: Dalam puisi ini, bayangan digunakan sebagai simbol untuk kehadiran seseorang yang memberi dukungan dan kenyamanan, terutama dalam situasi kegelapan atau kesulitan. Bayangan ini mencerminkan figur yang setia dan mendampingi penulis saat ia merasa sendirian.

Hubungan Emosional: Meskipun singkat, puisi ini menyiratkan hubungan emosional yang dalam antara penulis dan "bayangan" yang ia gambarkan. Ada kesan bahwa kepergian "bayangan" meninggalkan kesedihan dan kehilangan dalam jiwa penulis.

Keterbatasan Kehidupan: Penyair mengekspresikan perasaan kehilangan dan kelemahan manusia ketika bergantung pada kehadiran seseorang atau sesuatu yang tidak abadi. Ketika lampu padam, bayangan pun lenyap, mengungkapkan keterbatasan dan ketidakpastian dalam kehidupan.

Kesendirian dan Kehilangan: Puisi ini menciptakan suasana kesendirian dan kehilangan yang mendalam. Meskipun ada kehadiran bayangan saat lampu menyala, namun saat lampu padam, kesendirian dan perasaan kehilangan menjadi nyata.

Ketergantungan dan Kehancuran: Penyair menyoroti ketergantungan yang mungkin dirasakan manusia terhadap sesuatu atau seseorang dalam kehidupan mereka. Ketika sumber dukungan atau kehadiran itu hilang, dapat menimbulkan perasaan kekosongan dan kehancuran.

Puisi "Bayangan" karya Aldian Aripin merangkum dalam beberapa baris kesedihan, ketergantungan, dan kesendirian yang muncul ketika kehilangan kehadiran yang dulu memberi kenyamanan dan dukungan. Dengan simbolisme yang kuat dan bahasa yang sederhana namun mengena, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehadiran dan kepergian seseorang dalam kehidupan.

Aldian Aripin
Puisi: Bayangan
Karya: Aldian Aripin

Biodata Aldian Aripin:
  • Aldian Aripin lahir pada tanggal 1 Agustus 1938 di Kotapinang, Sumatera Utara.
  • Aldian Aripin meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 2010 di Medan
  • Aldian Aripin merupakan Penyair Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.