Analisis Puisi:
Puisi "Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan" karya Beni Setia adalah sebuah refleksi mendalam tentang konsep arwah dan bagaimana mereka dihadapi di masa depan.
Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (1): Puisi dimulai dengan gambaran tentang usia yang perlahan-lahan membawa ruh masuk ke masa lalu. Metafora ini menggambarkan bagaimana arwah menghadapi masa lalunya dengan "kostum" dan "peran" yang dimainkan selama hidup. Namun, pada masa depan, keturunan tidak lagi memperhatikan atau menghormati peran yang dimainkan oleh arwah tersebut, menganggapnya hanya sebagai "dorna" yang tidak berarti.
Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (2): Bagian ini menggambarkan bagaimana arwah di masa depan memberikan jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan-Nya. Ada penekanan pada kesaksian yang diberikan oleh bagian tubuh yang telah membusuk, memberikan gambaran tentang kejujuran dan ketidaksepakatan antara keinginan hidup dan realitas setelah kematian.
Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (3): Bagian ini menyoroti keinginan yang tetap ada bahkan setelah kematian. Keinginan-keinginan tersebut hanya menjadi luka dan perih bagi arwah, tetapi mereka terus menghantui dan dikenang. Metafora ini menunjukkan bahwa keinginan manusia tidak pernah benar-benar mati, bahkan setelah meninggalkan dunia ini.
Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan (4): Puisi diakhiri dengan gambaran tentang kerapuhan dan kebusukan tubuh fisik yang telah meninggal. Metafora ini menciptakan gambaran yang kuat tentang siklus kehidupan dan kematian, serta proses pembusukan yang tidak dapat dihindari.
Puisi "Variasi Atas Tema-Tema Arwah di Masa Depan" secara mendalam menggambarkan konsep arwah dan bagaimana mereka dihadapi di masa depan. Melalui berbagai metafora dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan realitas kehidupan dan kematian serta keabadian keinginan manusia.
Biodata Beni Setia:
- Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.