Banyak yang tidak menyadari bahwa perpisahan sekolah adalah awal dari pada mimpi untuk kembali bersekolah. Namun itu bukan masalah, karena hal itu akan mengajarkan kita untuk merasa peduli dengan setiap langkah yang kita ambil di hari selanjutnya. Dan pun bukan masalah besar, selama semua teman-temanmu tidak ikut tertinggal di masa perpisahan sekolah.
Dan seperti biasanya, hari perpisahan sekolah kami pun ikut ditelan sejarah. Tidak buruk memang, karena beberapa dari kami masih punya cara untuk mengenangnya. Iya, kami saling menghubungi untuk mendiskusikan waktu pertemuan. Dan untuk cerita kali ini, kami berkumpul di sebuah tempat yang sedikit sepi untuk disebut laut yang indah.
Letaknya adalah di seputar Kota Sigli, lebih tepatnya di Kuburan Cina, Benteng. Jalan menuju ke sana bersebelahan dengan letak Penjara Bentang. Nah, jika merasa ingin menghabiskan waktu di Kota Sigli di pinggir pantai bersama teman-teman, silahkan menjadikan tempat ini sebagai rujukan terakhir, haha.
Tempat ini tidak seindah laut yang sering mendapat pujian. Namun tempat ini adalah tentang ketenangan. Dan lagi pula, di Sigli tidak banyak tempat yang bisa dijadikan rujukan liburan, haha.
Warna yang sepi, dan hanya dipenuhi dengan warna kami. Upss, sebenarnya ada beberapa orang yang datang terlebih dahulu, namun kami mencari tempat paling ujung untuk menghindari keramaian. Dan seperti anak kecil lainnya (ceileh), kami mulai melakukan aktivitas lama; main pasir dan mandi laut.
Perawakan yang sangat jarang terlihat, karena sekarang ini kami sudah sangat jarang berkomunikasi. Dan hal itulah yang membuat saya menulis artikel singkat ini, sembari mengenang semua biru yang terlanjur diabadikan sejarah. Teman-temanku, Siti, Nurul, Azimul, Deyat... Aku rindu kalian semua. Oya, tolong rindukan aku ya... haha!