Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sudah Malam, Kau Tidak Lelah? (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Sudah Malam, Kau Tidak Lelah?" karya Afrizal Malna menghadirkan gambaran yang kompleks tentang kehidupan di tengah-tengah pertunjukan dan ...
Sudah Malam, Kau Tidak Lelah?
(buat Kedung Darma Romansha)

Ia bertanya kepada "siapakah"
yang telah mengarang tubuhnya di panggung ini
panjang rambutnya melebihi
batas kau bisa mengukur merunduknya padi
menjelang panen. Seorang aku-lirik mabuk
dalam bau kematian yang membiusnya
dia mencari tubuh-puisi yang lain – dan dia pikir
– itu sejenis luka pada tanda baca. Siapakah namamu?
(ayo, bos, sawernya mana)
tatapannya: membakar untuk setiap lelaki padam
dan setiap gesekan padang pemburuan
uang, kejantanan yang goyah, cinta yang liar
dalam mikrofon setelah panen.

Dia seorang utami. suaranya berongga
tempat kau bisa menghilang tanpa frekuensi
– (terima kasih. sawer lagi dong, bos)
sebuah tawaran politik di bawah tangan
setelah panen. dan jerami dalam kenangan hutang keluarga
dia seorang dewi, suaranya adalah:
kau akan gagal menatapku dengan kekuasaan
ia menggerakkan pinggulnya di atas ujung telapak kakinya
– (goyang dong), dan seekor kuda berlari
jejak-jejak keringat melekat di lehernya
menembus rahasia sebuah hutan
dia seorang penyanyi:

Kau tawar-tawar
cinta (siapa) – rindu (siapa)

Ada apa ini? lelaki saling mengejar, memukul
seperti kawanan hewan yang merobek rumah
ia memanggil lelaki seperti anak ayam untuk makan
ladang kecantikan seorang dewi di atas pantura yang demam
dan mereka menciumi tangannya. perempuan suci
nyai ronggeng dan cahaya malam dari tubuhnya
petani antara harga beras dan tanali
antara desa yang runtuh dalam speaker.

Sumber: Buka Pintu Kiri (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Sudah Malam, Kau Tidak Lelah?" karya Afrizal Malna menghadirkan gambaran yang kompleks tentang kehidupan di tengah-tengah pertunjukan dan kesibukan malam. Dengan gaya yang kuat dan gambaran yang menggugah, Malna mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, cinta, dan kehidupan malam yang penuh dengan kegelapan dan kegembiraan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memiliki struktur yang bebas, dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imaji yang khas. Malna menggunakan bahasa yang puitis namun juga keseharian dalam menggambarkan kehidupan malam yang sibuk dan penuh warna. Gaya bahasa yang digunakan terasa kuat dan memikat perhatian pembaca, menjadikan puisi ini mengalir dengan lancar.

Analisis Tematik

Pertunjukan Malam: Puisi ini menggambarkan suasana kehidupan malam yang penuh dengan kegiatan dan pertunjukan. Malna menggunakan gambaran tentang panggung, mikrofon, dan pertunjukan untuk menciptakan suasana yang hidup dan dinamis, yang mencerminkan kehidupan malam yang sibuk dan penuh dengan energi.
Identitas dan Pertanyaan: Melalui pertanyaan-pertanyaan dalam puisi, Malna mengajak pembaca untuk merenungkan tentang identitas dan eksistensi. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Siapakah namamu?" dan "Ada apa ini?" menggambarkan ketidakpastian dan pencarian akan makna dalam kehidupan malam yang penuh dengan pertunjukan dan kesibukan.

Simbolisme dan Imaji

Dewi dan Penyanyi: Dalam puisi ini, terdapat gambaran tentang dewi dan penyanyi yang menjadi simbol dari kecantikan, kekuatan, dan keteguhan. Mereka menggambarkan karakter yang kuat dan memikat, yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan malam dan pertunjukan.
Ladang Kecantikan dan Desa Runtuh: Ladang kecantikan dan desa yang runtuh dalam speaker merupakan simbol dari pertentangan antara kehidupan malam yang glamor dan kehidupan masyarakat pedesaan yang mungkin mengalami kesulitan dan penderitaan.

Pesan dan Makna

Puisi ini menyampaikan pesan tentang kompleksitas kehidupan malam dan pertunjukan, serta pertanyaan tentang identitas dan eksistensi. Melalui gambaran yang kuat dan puitis, Malna mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dan makna dari kehidupan malam yang penuh dengan kegelapan dan kegembiraan.

Puisi "Sudah Malam, Kau Tidak Lelah?" karya Afrizal Malna adalah sebuah penggambaran yang kompleks tentang kehidupan malam dan pertunjukan. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang menggugah, Malna mengajak pembaca untuk merenungkan tentang identitas, kehidupan malam yang sibuk, dan kompleksitas kehidupan manusia dalam berbagai lapisan masyarakat.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Sudah Malam, Kau Tidak Lelah?
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.