Puisi: Sudah Kutebak (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Sudah Kutebak" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi tema antara harapan dan kenyataan, serta perasaan ....
Sudah Kutebak

Sudah kutebak kedatanganmu. Seperti biasanya,
kau berkias tentang sepasang ikan yang menyambar-
nyambar umpan sedikit demi sedikit,
menggosok-gosokkan tubuh di karang-karang,
menyambar, berputar-putar membuat lingkaran,
menyambar, mabuk membentur batu-
batuan.
            Kutebak si pengail masih terkantuk-kantuk
di tepi sungai itu. Sendirian.

Sumber: Horison (September, 1981)

Analisis Puisi:

Puisi "Sudah Kutebak" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi tema antara harapan dan kenyataan, serta perasaan kesepian. Melalui gambaran seorang nelayan yang menunggu kedatangan ikan, puisi ini menggambarkan perasaan penantian, kekecewaan, dan ketidakpastian dalam hidup.

Tema: Puisi ini mengangkat tema penantian, harapan, kenyataan, dan perasaan kesepian. Nelayan yang menunggu ikan sebagai gambaran eksternal menggambarkan penantian dan kekecewaan dalam hidup.

Gaya Sastra:
  • Metafora: Puisi ini menggunakan metafora ikan dan nelayan untuk menggambarkan relasi antara harapan dan kenyataan. Ikan yang "menyambar-nyambar umpan sedikit demi sedikit" bisa diartikan sebagai harapan yang datang dan pergi dalam hidup, sementara nelayan yang "terkantuk-kantuk di tepi sungai itu" mencerminkan ketidakpastian dan kesepian.
  • Imaji Visual: Penggunaan gambaran ikan yang "menggosok-gosokkan tubuh di karang-karang" dan "berputar-putar membuat lingkaran" memberikan citra yang hidup dan menunjukkan perjuangan ikan dalam mencari umpan, seolah-olah mewakili upaya seseorang dalam hidup.
Perasaan Kesepian dan Kekecewaan: Puisi ini menciptakan perasaan kesepian dan kekecewaan melalui gambaran nelayan yang menunggu sendirian di tepi sungai. Kata-kata "terkantuk-kantuk" dan "sendirian" menyiratkan rasa sepi dan hampa dalam pengalaman penantian yang tak kunjung berbuah.

Ketidakpastian dan Kekaburan: Ketidakpastian dalam hidup tercermin dalam penggambaran nelayan yang "terkantuk-kantuk" dan harapan yang datang dan pergi seperti ikan yang "menggosok-gosokkan tubuh di karang-karang". Penggambaran ini mengingatkan kita akan sifat tidak pasti dan penuh tantangan dalam hidup.

Makna dan Pesan: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang harapan, kenyataan, dan ketidakpastian dalam hidup. Dalam beberapa momen, harapan dan kenyataan mungkin tidak sesuai, dan kita harus menghadapi perasaan kekecewaan dan kesepian. Puisi ini juga menggambarkan betapa hidup penuh dengan ketidakpastian dan bahwa kita harus tetap tegar dalam menghadapinya.

Puisi "Sudah Kutebak" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan penantian, harapan, kekecewaan, dan kesepian dalam hidup. Dengan menggunakan imaji visual yang kuat dan metafora yang tajam, puisi ini menyampaikan pesan tentang ketidakpastian dan perjuangan dalam menghadapi kenyataan yang tak selalu sesuai dengan harapan.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Sudah Kutebak
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.