Puisi: Jalan-Jalan Berteriak (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Jalan-Jalan Berteriak" karya Afrizal Malna menggambarkan eksplorasi waktu, kehidupan, dan eksistensi dengan cara yang unik dan metaforis.
Jalan-Jalan Berteriak

Jam dada!

Jalan-jalan berteriak: dada
leher putaran ke waktu dada: nol-nol
membangunkan beribu dunia.

Leher berputar melilit tangan-kaki-kepala ke jam dada-
dada
mengukur semua. mengucur segala.
di jalan-jalan raya kehidupan.
dada hidup dalam seribu matahari
membangun manusia pecah di dada.

Jam waktu dada-dada.
tak habis dalam jalan-jalan berteriak
menyeru hidup: dada, dada

Aku hidup tak habis seribu dunia.

1983

Sumber: Abad yang Berlari (1984)

Catatan:
Puisi ini pernah muncul di Majalah Horison edisi Mei 1984.

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan-Jalan Berteriak" karya Afrizal Malna merupakan salah satu karya yang menampilkan gaya dan tema khas dari penyair tersebut. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan metafora yang kompleks, puisi ini menggambarkan eksplorasi waktu, kehidupan, dan eksistensi manusia.

Tema Utama

  • Eksplorasi Waktu dan Ruang: Puisi ini menonjolkan tema waktu dan ruang dengan frasa-frasa seperti "jam dada" dan "leher berputar melilit tangan-kaki-kepala." Penggunaan istilah ini menciptakan gambaran tentang bagaimana waktu dan ruang berinteraksi dalam kehidupan manusia, dan bagaimana mereka membentuk pengalaman kita sehari-hari.
  • Kehidupan dan Eksistensi: Tema kehidupan dan eksistensi juga sangat kuat dalam puisi ini. Frasa seperti "membangunkan beribu dunia" dan "manusia pecah di dada" menunjukkan perasaan penulis tentang kerumitan dan kedalaman kehidupan manusia. Ada rasa bahwa kehidupan itu penuh dengan berbagai dimensi dan tantangan yang tak pernah berhenti.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Penggunaan Metafora dan Simbolisme: Malna menggunakan metafora dan simbolisme untuk menyampaikan pesan-pesannya. "Jam dada" dan "leher berputar" adalah metafora untuk menggambarkan bagaimana waktu dan ruang berperan dalam kehidupan manusia. Metafora ini menambahkan kedalaman pada puisi dan memungkinkan pembaca untuk mengeksplorasi makna yang lebih kompleks.
  • Bahasa yang Dinamis dan Berulang: Struktur puisi ini terdiri dari pengulangan dan penggunaan bahasa yang dinamis. Pengulangan kata "dada" dan frasa seperti "jam waktu dada-dada" menciptakan efek ritmis yang kuat dan menekankan perasaan urgensi dan intensitas dalam puisi. Bahasa yang dinamis ini mencerminkan bagaimana waktu dan kehidupan terus bergerak dan berubah.
  • Struktur yang Fragmentaris: Puisi ini memiliki struktur yang fragmentaris, dengan frasa-frasa yang tampaknya terputus-putus namun saling berhubungan. Ini mencerminkan cara pikiran dan perasaan manusia berfungsi, sering kali terasa terpecah dan tidak teratur namun tetap memiliki makna yang mendalam.

Makna dan Interpretasi

  • Hubungan antara Waktu dan Kehidupan: Puisi ini mengungkapkan hubungan yang rumit antara waktu dan kehidupan. Frasa seperti "jam dada" dan "leher berputar melilit" menunjukkan bagaimana waktu membentuk pengalaman hidup kita dan bagaimana kita terus-menerus beradaptasi dengan perubahan tersebut.
  • Kehidupan yang Tak Pernah Habis: Penulis mengungkapkan rasa bahwa kehidupan dan waktu tidak pernah berakhir atau mencapai titik akhir. Dengan pernyataan "Aku hidup tak habis seribu dunia," Malna menunjukkan bahwa kehidupan itu penuh dengan berbagai kemungkinan dan pengalaman yang tidak pernah benar-benar selesai.
  • Eksistensi dan Pembentukan Manusia: Puisi ini juga menggambarkan bagaimana eksistensi manusia dibentuk oleh waktu dan pengalaman. Frasa "manusia pecah di dada" mencerminkan bagaimana pengalaman dan perasaan kita membentuk siapa kita, dan bagaimana kita menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Puisi "Jalan-Jalan Berteriak" karya Afrizal Malna adalah karya yang menggambarkan eksplorasi waktu, kehidupan, dan eksistensi dengan cara yang unik dan metaforis. Melalui penggunaan bahasa yang dinamis dan metafora yang kompleks, puisi ini menyampaikan pesan tentang bagaimana waktu dan ruang membentuk pengalaman hidup manusia dan bagaimana kehidupan itu sendiri tidak pernah berakhir. Struktur fragmentaris dan pengulangan dalam puisi menambahkan kedalaman dan urgensi, mencerminkan bagaimana pikiran dan perasaan manusia sering kali terasa terpecah namun tetap memiliki makna yang mendalam. Karya ini adalah contoh yang kuat dari kemampuan Malna untuk menyampaikan kompleksitas eksistensi manusia melalui puisi.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Jalan-Jalan Berteriak
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.