Puisi: Rue de Rivoli (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Rue de Rivoli" karya Acep Zamzam Noor menawarkan sebuah eksplorasi melankolis dan puitis tentang perjalanan dan kenangan yang terhubung ...
Rue de Rivoli

Kita melaju dalam rintik gerimis
Yang menghapus semua alamat
Dari ingatanku. Udara seperti berombak
Sungai memantulkan gema
Napasmu gemetar
Di ranting-ranting poplar

Jembatan itu mengangakan rahang
Menelan musim
Yang meluncurkan perahu
Dalam cuaca dingin. Senja menjadi ajaib
Di tengah kebisuanmu
Dan redupnya angin

Ke sudut-sudut kafe
Tak ada yang perlu dilabuhkan
Kecuali jejak matahari. Sementara kau dan aku
Mungkin tak akan merubah arah sunyi
Dengan  mencari kehangatan
Pada gelas atau ciuman.

1997

Sumber: Di Atas Umbria (1999)

Analisis Puisi:

Puisi "Rue de Rivoli" karya Acep Zamzam Noor menawarkan sebuah eksplorasi melankolis dan puitis tentang perjalanan dan kenangan yang terhubung dengan tempat dan waktu. Menggunakan latar belakang kota dan cuaca sebagai elemen kunci, puisi ini menyelidiki tema kehilangan, kebisuan, dan pencarian makna di tengah kehidupan urban.

Tema Utama

  • Kehilangan dan Kenangan: Tema utama puisi ini adalah kehilangan dan bagaimana kenangan dapat terhapus seiring dengan perjalanan waktu. Dengan kalimat "Yang menghapus semua alamat / Dari ingatanku," puisi ini menggambarkan bagaimana perjalanan fisik juga bisa menjadi perjalanan emosional, mengaburkan ingatan dan identitas.
  • Kebisuan dan Sunyi: Suasana puisi ini terlarut dalam kebisuan dan sunyi. Frasa seperti "Di tengah kebisuanmu" dan "mungkin tak akan merubah arah sunyi" menciptakan rasa kesunyian yang mendalam. Hal ini mencerminkan bagaimana keheningan dapat melingkupi hubungan dan perasaan, tidak hanya dalam konteks pribadi tetapi juga dalam lingkungan kota.
  • Perubahan Musim dan Lingkungan: Musim dan cuaca memainkan peran penting dalam puisi ini, menggambarkan perubahan yang terjadi di luar dan di dalam diri. Jembatan yang "menelan musim" dan cuaca dingin menggambarkan transisi dan dampaknya pada pengalaman manusia. Keberadaan "ranting-ranting poplar" dan "cuaca dingin" menambah nuansa melankolis pada keseluruhan suasana.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Metafora dan Simbolisme: Acep Zamzam Noor menggunakan metafora untuk mengekspresikan perasaan dan suasana. "Jembatan itu mengangakan rahang" adalah gambaran simbolis tentang bagaimana jembatan menjadi tempat transisi yang menyerap dan meloloskan masa lalu dan musim. "Sungai memantulkan gema" menunjukkan refleksi dan resonansi dari kenangan yang tersisa.
  • Struktur dan Bentuk: Puisi ini memiliki struktur enam baris per baris dengan penggambaran visual yang kuat. Alur puisi mengalir secara natural seiring dengan perjalanan dan suasana yang digambarkan.
  • Bahasa dan Imaji: Bahasa dalam puisi ini sangat deskriptif dan penuh dengan imaji. "Rintik gerimis" dan "ranting-ranting poplar" adalah contoh dari penggunaan bahasa yang kuat untuk menciptakan suasana dan imaji visual. Ini membantu pembaca merasakan suasana dan emosi yang digambarkan.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Rue de Rivoli" menawarkan pandangan yang mendalam tentang perjalanan emosional dan fisik di tengah kehidupan urban. Dengan latar belakang kota yang dingin dan kebisuan, puisi ini menyelidiki bagaimana hubungan dan kenangan dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan waktu. Kehilangan arah dan kehangatan, baik secara literal maupun figuratif, menggambarkan perasaan ketidakpastian dan pencarian makna dalam kehidupan yang cepat dan berubah-ubah.

Puisi "Rue de Rivoli" oleh Acep Zamzam Noor adalah karya yang menggabungkan elemen perjalanan, melankolis, dan refleksi personal dalam suasana kota. Melalui penggunaan metafora dan imagery yang kuat, puisi ini menyajikan gambaran mendalam tentang kehilangan dan pencarian di tengah kebisuan dan perubahan. Struktur bebas dan bahasa deskriptif membantu menciptakan suasana yang puitis dan reflektif, mengundang pembaca untuk merenungkan makna dari perjalanan dan kenangan dalam kehidupan mereka sendiri.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Rue de Rivoli
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.