Perjalanan, Wresti, selalu melintasi
Sumber: Gandari (2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Lacrimosa" karya Goenawan Mohamad menggambarkan sebuah perjalanan emosional yang dalam, mengaitkan tema kehilangan, penderitaan, dan kehampaan dengan imaji-imaji yang kuat dan gelap.
Tema Utama
- Kematian dan Kehilangan: Puisi ini secara jelas menghadirkan tema kematian dan kehilangan melalui gambaran kotak hitam yang ditemukan setelah sebuah tragedi yang tidak dijelaskan secara langsung. Pencarian terhadap kotak hitam dan penemuan jasad-jasad yang mengering hitam mencerminkan suasana kehampaan dan kesedihan yang mendalam.
- Kesendirian dan Kehampaan: Suara yang gemetar, kokpit pesawat, dan pemikiran untuk tidak berdoa menunjukkan suasana kesendirian dan perasaan terpencil dalam menghadapi tragedi atau kehilangan yang besar.
- Rekuiem dan Musik: Penggunaan kata "Lacrimosa" mengacu pada bagian dalam Misa Rekuiem yang menggambarkan hari kiamat dan pengadilan terakhir. Musik rekuiem ini melambangkan kesedihan yang mendalam dan penderitaan.
Gaya Bahasa dan Imaji
- Imaji Kuat: Goenawan Mohamad menggunakan imaji-imaji yang kuat dan kontras, seperti "70 meter di timur kawah", "coretan tinta cina", dan "not-not yang tersandar di lahar dingin". Imaji-imaji ini tidak hanya membangun suasana gelap dan misterius, tetapi juga menyampaikan kehampaan dan kekosongan.
- Penggunaan Bahasa Simbolis: Frasa seperti "Abu itu membentuk langit" dan "airmata yang akan hilang" mengandung makna simbolis yang mendalam, menciptakan lapisan-lapisan interpretasi bagi pembaca untuk merenungkan arti dari setiap kata dan kalimat.
Emosi dan Nuansa
Puisi ini menimbulkan berbagai emosi kompleks, mulai dari kesedihan, kekosongan, kehampaan, hingga refleksi mendalam tentang arti kehidupan dan kematian. Penggunaan bahasa yang padat dan nada yang gelap menambah intensitas emosional dari setiap barisnya.
Puisi "Lacrimosa" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya yang mendalam dan memikat, menggambarkan perasaan dan refleksi yang mendalam tentang kematian, kehilangan, dan kehampaan. Melalui penggunaan imaji-imaji yang kuat dan bahasa yang simbolis, Goenawan Mohamad berhasil menciptakan sebuah karya sastra yang tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang tersembunyi di balik setiap kata dan baris puisi tersebut.
Puisi: Lacrimosa
Karya: Goenawan Mohamad
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.