Puisi: Amsal Sejarah (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Amsal Sejarah" karya Diah Hadaning menawarkan pandangan mendalam tentang peran sejarah dalam kehidupan dan perjuangan bangsa.
Amsal Sejarah

Kaji ulang perjalanan panjang
saat saudara se-nusa
masih terpisah-pisah
terhempas-hempas badai sejarah
kau hadir dari lubuk zaman
menyatukan nada-nada
di bawah kibar satu bendera
maka sejarah adalah:
guru bagi kehidupan
ajaran bagi arah pandang
nafas bagi kebenaran.

Saat orang ubah arah
saat garis di-bengkok-kan
Sang Pencipta meluruskan
lewat getar perjuangan
melubuk dari jiwa anak bunda
mengangin dari seru anak bapa
dan hukum semesta berlakulah
maka sejarah adalah:
neraca kehidupan
antara petik dan tanam
wujud keseimbangan.

Oktober, 1998

Analisis Puisi:

Puisi "Amsal Sejarah" karya Diah Hadaning menawarkan pandangan mendalam tentang peran sejarah dalam kehidupan dan perjuangan bangsa. Melalui bahasa yang penuh makna dan simbolisme, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana sejarah membentuk dan memandu kehidupan serta memberikan pelajaran tentang keseimbangan dan kebenaran.

Perjalanan Sejarah dan Persatuan

Puisi ini dimulai dengan "Kaji ulang perjalanan panjang / saat saudara se-nusa / masih terpisah-pisah / terhempas-hempas badai sejarah". Frasa ini menggambarkan perjalanan sejarah yang penuh dengan tantangan dan perpecahan. Momen ketika "kau hadir dari lubuk zaman / menyatukan nada-nada / di bawah kibar satu bendera" menunjukkan bagaimana sejarah dan perjuangan mempersatukan berbagai elemen yang terpisah menjadi satu kesatuan. Ini menekankan bahwa sejarah bukan hanya tentang peristiwa masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita bersatu dan berjuang bersama untuk mencapai tujuan yang sama.

Sejarah sebagai Guru dan Arah Pandang

"Maka sejarah adalah: / guru bagi kehidupan / ajaran bagi arah pandang / nafas bagi kebenaran". Di sini, sejarah digambarkan sebagai sumber pengetahuan dan panduan hidup. Sebagai guru, sejarah mengajarkan kita tentang pengalaman masa lalu dan memberikan wawasan tentang bagaimana kita harus menghadapi masa depan. Sebagai ajaran bagi arah pandang, sejarah membantu kita memahami dan menghargai konteks dan nilai-nilai yang membentuk pandangan kita tentang dunia. Dan sebagai nafas bagi kebenaran, sejarah memberikan dasar untuk memahami apa yang benar dan adil dalam kehidupan.

Perubahan dan Keseimbangan

Puisi ini juga mengangkat tema tentang perubahan dan keseimbangan. "Saat orang ubah arah / saat garis di-bengkok-kan / Sang Pencipta meluruskan / lewat getar perjuangan" menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan dan penyimpangan dalam perjalanan sejarah, ada kekuatan lebih besar yang menjaga keseimbangan dan kebenaran melalui perjuangan dan upaya kolektif. "Melubuk dari jiwa anak bunda / mengangin dari seru anak bapa" menggambarkan bahwa perjuangan dan aspirasi berasal dari seluruh lapisan masyarakat, baik dari generasi yang lebih tua maupun yang lebih muda.

Sejarah sebagai Neraca Kehidupan

Di bagian akhir, puisi menyatakan bahwa "sejarah adalah: / neraca kehidupan / antara petik dan tanam / wujud keseimbangan". Sejarah dianggap sebagai neraca yang menyeimbangkan hasil dan usaha, antara apa yang kita petik dari usaha kita dan apa yang kita tanam untuk masa depan. Ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan dalam hidup dan bagaimana sejarah memberikan wawasan tentang bagaimana menjaga keseimbangan tersebut.

Puisi "Amsal Sejarah" karya Diah Hadaning memberikan refleksi mendalam tentang bagaimana sejarah membentuk kehidupan dan bagaimana kita belajar dari pengalaman masa lalu. Dengan menggambarkan sejarah sebagai guru, ajaran, dan nafas bagi kebenaran, puisi ini menekankan pentingnya memahami dan menghargai perjalanan sejarah. Selain itu, puisi ini juga mengingatkan kita tentang keseimbangan dan perjuangan yang diperlukan untuk menjaga keadilan dan kebenaran dalam kehidupan. Melalui bahasa yang penuh makna dan simbolisme, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran sejarah dalam kehidupan kita dan bagaimana kita dapat belajar dari masa lalu untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

"Puisi: Amsal Sejarah (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Amsal Sejarah
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.