Analisis Puisi:
Puisi "Doa Bayang-Bayang" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang tengah mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan Tuhan.
Representasi Bayangan dan Cermin: Puisi ini menggunakan gambaran bayangan pada tembok dan wajah pada cermin sebagai metafora dari pencarian identitas dan pemahaman diri. Bayangan dan cermin dipandang sebagai refleksi dari diri sendiri yang dapat membantu individu memahami dan mengukur eksistensinya.
Pencarian Kepastian dan Kebenaran: Penyair mengekspresikan keraguan dan kebingungannya atas misteri kehidupan dan kompleksitas jiwa manusia. Dia berdoa agar diberi kekuatan untuk memahami dan membongkar misteri-misteri tersebut, sehingga dia tidak lagi meraba-raba dalam kegelapan.
Hubungan dengan Tuhan: Puisi ini mencerminkan hubungan antara individu dan Tuhan. Penyair mengarahkan doanya kepada Tuhan, memohon petunjuk dan kekuatan untuk menemukan jalan dalam menjelajahi misteri kehidupan dan keberadaannya.
Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual yang intim dan penuh refleksi. Penyair mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan relasinya dengan dunia dan Tuhan, dengan harapan menemukan kedamaian dan kepastian dalam keberadaannya.
Puisi "Doa Bayang-Bayang" adalah sebuah puisi yang mendalam tentang pencarian identitas dan pemahaman diri, serta hubungan dengan Tuhan. Melalui metafora bayangan dan cermin, penyair menyampaikan keinginannya untuk memahami misteri kehidupan dan menemukan kedamaian dalam perjalanan spiritualnya.
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
- Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
- Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.