Sumber: Kalung dari Teman (1999)
Analisis Puisi:
Yang menarik dari puisi "Kucing Berwarna Biru" karya Afrizal Malna adalah atmosfer yang gelap dan misterius yang diciptakan melalui penggambaran kucing yang sakit dan keadaannya yang semakin mempengaruhi penyair.
Pertama, puisi ini menggunakan gambaran tentang kucing yang sakit untuk menciptakan suasana yang menekan dan menyeramkan. Kucing tersebut tidur di depan pintu rumah penyair dan mengeluh dengan suara yang terdengar seperti keluar dari rumpun gelap. Hal ini menciptakan gambaran yang gelap dan misterius, menggambarkan suasana yang tidak nyaman dan tidak stabil.
Kemudian, puisi ini juga menggambarkan keterkaitan antara kucing yang sakit dengan penyair. Kucing tersebut mengaku sebagai roh penyair yang sedang sakit dan memohon untuk tidur dalam kamar penyair. Ini menciptakan perasaan ketidakpastian dan kebingungan, serta menggambarkan konflik internal yang dialami penyair terhadap keberadaan kucing tersebut.
Selanjutnya, puisi ini mencapai puncak ketegangan ketika penyair memutuskan untuk membunuh kucing tersebut. Tindakan ini menambahkan elemen kekerasan dan tragedi dalam cerita. Kematian kucing tersebut digambarkan dengan gambaran yang intens, seperti matanya yang seperti kematian yang mengetuk kaca jendela. Ini menciptakan atmosfer yang suram dan penuh dengan konsekuensi yang menghantui penyair.
Akhir puisi menggambarkan efek yang menyeramkan dari kematian kucing tersebut. Mulut, telinga, dan hidung kucing mengeluarkan tanah berwarna merah, dan tumbuhan dan ikan tumbuh di dalamnya. Gambaran ini menciptakan perasaan tidak nyaman dan mengganggu, menekankan dampak yang mengerikan dari tindakan yang diambil oleh penyair.
Secara keseluruhan, puisi "Kucing Berwarna Biru" karya Afrizal Malna menarik karena mampu menciptakan atmosfer yang gelap, misterius, dan menyeramkan melalui penggambaran kucing yang sakit dan perasaan penyair yang terpengaruh oleh keberadaannya. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kegelapan dan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang kita ambil.
Puisi: Kucing Berwarna Biru
Karya: Afrizal Malna
Biodata Afrizal Malna:
- Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.