Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Malam, Jenderal" karya Joko Pinurbo menggambarkan gambaran yang unik tentang hubungan antara seorang individu dengan tato yang diabadikan di tubuhnya.
Metafora Jenderal: Jenderal dalam puisi ini tidak hanya merujuk pada figur militer, tetapi juga dapat dipahami sebagai representasi dari pengaruh masa lalu, kekuatan, atau pengalaman yang melekat dalam diri individu. Tato jenderal di tubuh menjadi simbol dari pengalaman atau ingatan yang terus mengawasi dan mempengaruhi individu.
Dialog Internal: Puisi ini menciptakan sebuah dialog internal antara individu dan tato jenderal di tubuhnya. Individu mengucapkan "Selamat malam" kepada tato tersebut sebelum tidur, seperti berbicara kepada sosok yang hidup. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara individu dan tato tersebut lebih dari sekadar gambaran fisik.
Personifikasi Tato: Tato jenderal dianggap memiliki kehidupan sendiri, karena ia "berkeliling memeriksa tubuhnya" seolah-olah memiliki peran dalam menjaga kesejahteraan individu. Hal ini menciptakan kesan bahwa tato tersebut memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap individu yang membawanya.
Hubungan Antara Individu dan Masa Lalu: Puisi ini menyiratkan hubungan yang erat antara individu dan masa lalunya yang direpresentasikan oleh tato jenderal. Meskipun individu ingin tidur, tato tersebut tetap "berjaga" untuk melindunginya dari gangguan atau intrusi yang mungkin datang.
Tema Kehormatan dan Kewaspadaan: Puisi ini juga menggambarkan tema kehormatan dan kewaspadaan. Meskipun individu meminta izin untuk tidur, tato jenderal tetap berjaga dengan rasa tanggung jawab dan kewaspadaan yang tinggi, mencerminkan penghormatan terhadap masa lalu atau pengalaman yang diwakilinya.
Puisi "Selamat Malam, Jenderal" karya Joko Pinurbo adalah gambaran yang menarik tentang hubungan antara individu dan masa lalu yang diabadikan dalam bentuk tato. Dengan menggunakan metafora jenderal dan dialog internal, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara identitas individu, ingatan masa lalu, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Puisi: Selamat Malam, Jenderal
Karya: Joko Pinurbo