Puisi: Situasi (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Situasi" karya Chairil Anwar adalah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, khususnya hubungan cinta yang tidak pasti ..
Situasi

........................................................
Tidak perempuan! Yang hidup dalam diri
masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap,
bersikeras mencari kehijauan laut lain,
dan berada lagi di kapal dulu bertemu,
berlepas kemudi pada angin,
mata terpikat pada bintang yang menanti.
Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan
Tai Po dan rahsia laut Ambon
Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur
bisa dituliskan
dengan pelarian kebuntuan senyuman
 
Cirebon, 1946

Sumber: Aku Ini Binatang Jalang (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Situasi" karya Chairil Anwar adalah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, khususnya hubungan cinta yang tidak pasti dan penuh kebingungan. Puisi ini menggunakan gambaran laut dan perempuan sebagai simbol untuk menggambarkan keadaan emosional yang rumit.

Laut sebagai Metafora: Laut dalam puisi ini menjadi metafora yang kuat untuk menggambarkan kompleksitas dan ketidakpastian dalam hubungan. Laut yang luas dan dalam mencerminkan keragaman emosi dan perasaan dalam hubungan. Pencarian "kehijauan laut lain" menggambarkan dorongan manusia untuk mencari pengalaman baru dan merasa terikat pada kebebasan.

Pelarian dan Kebebasan: Gambaran "berlepas kemudi pada angin" menggambarkan semangat petualangan dan kebebasan. Ini menunjukkan keinginan untuk melepaskan diri dari keterbatasan dan mencari pengalaman baru. Namun, gambaran ini juga mengisyaratkan bahwa pelarian dan kebebasan tersebut dapat mengarah pada perubahan dan kerumitan dalam hubungan.

Perempuan sebagai Simbol: Perempuan dalam puisi ini digambarkan sebagai simbol ketidakpastian dan kebingungan dalam hubungan. Deskripsi perempuan yang "lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap" menggambarkan upaya untuk menjauhkan diri dari hubungan yang mungkin terasa terlalu mengikat. Dia mencari "bintang yang menanti," menunjukkan keinginan untuk sesuatu yang lebih baik atau lebih memuaskan.

Kebuntuan Senyuman: "Hanya suatu garis kabur bisa dituliskan dengan pelarian kebuntuan senyuman," menunjukkan bahwa kebingungan dan ketidakpastian dalam hubungan tidak selalu dapat diungkapkan dengan jelas atau dipahami. Senyuman yang seharusnya menjadi tanda positif atau keakraban justru menjadi "kebuntuan," menunjukkan ketidakjelasan dalam komunikasi dan perasaan.

Puisi "Situasi" karya Chairil Anwar adalah gambaran yang kuat tentang kompleksitas hubungan manusia. Melalui gambaran laut, perempuan, dan pelarian, puisi ini menggambarkan perasaan ketidakpastian, keraguan, dan kebebasan dalam hubungan. Dengan kata-kata yang puitis, Chairil Anwar mengajak pembaca untuk merenungkan dinamika hubungan dan kompleksitas emosional yang sering kali sulit diungkapkan.

Chairil Anwar
Puisi: Situasi
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.