Puisi: Terompet Tahun Baru (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Terompet Tahun Baru" karya Joko Pinurbo menggambarkan momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari, namun memberikan refleksi yang mendalam ....
Terompet Tahun Baru

Aku dan Ibu pergi jalan-jalan ke pusat kota
untuk meramaikan malam tahun baru.
Ayah pilih menyepi di rumah saja
sebab beliau harus menemani kalender
pada saat-saat terakhirnya.

Hai, aku menemukan sebuah terompet ungu
tergeletak di pinggir jalan.
Aku segera memungutnya
dan membersihkannya dengan ujung bajuku.
Kutiup berkali-kali, tidak juga berbunyi.

Mengapa terompet ini bisu, Ibu?
Mungkin karena terbuat dari kertas kalender, anakku.

2006

Sumber: Kepada Cium (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Terompet Tahun Baru" karya Joko Pinurbo adalah sebuah narasi sederhana yang menggambarkan momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari, namun memberikan refleksi yang mendalam tentang kehilangan dan keterbatasan.

Simbolisme Terompet: Terompet dalam puisi ini adalah simbol meriahnya perayaan tahun baru, yang sering diiringi dengan bunyi terompet yang gemuruh. Namun, terompet yang ditemukan oleh penyair dalam puisi ini tidak berbunyi, mencerminkan kehilangan atau kekosongan dalam momen perayaan tersebut. Terompet yang bisu juga dapat diartikan sebagai simbol kehilangan suara atau kegembiraan yang seharusnya ada dalam momen perayaan, mirip dengan perasaan kekosongan yang dirasakan oleh ayah penyair yang harus menyaksikan kalender di saat-saat terakhirnya.

Kontras Antara Kesibukan dan Kesepian: Kontras antara penyair yang pergi meramaikan malam tahun baru dan ayah yang memilih menyepi di rumah menciptakan gambaran tentang kesibukan dan kesepian dalam hidup. Meskipun malam tahun baru sering dianggap sebagai momen meriah dan bersemangat, namun bagi beberapa orang, seperti ayah penyair, momen tersebut dapat menjadi saat yang kesepian dan menghadapi kehilangan.

Dalam puisi "Terompet Tahun Baru," Joko Pinurbo menggambarkan momen sederhana dari kehidupan sehari-hari yang menyentuh tema kehilangan dan keterbatasan. Melalui simbolisme terompet yang bisu dan kontras antara kesibukan dan kesepian, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti perayaan dan momen-momen meriah, serta mengakui bahwa kehilangan dan kesepian dapat menyelinap bahkan di saat-saat yang seharusnya penuh kegembiraan.

"Puisi: Terompet Tahun Baru (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Terompet Tahun Baru
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.