Puisi: Sehabis Sakit (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Sehabis Sakit" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dan makna dari pengalaman kesakitan, serta pentingnya proses penyembuhan dan ...
Sehabis Sakit

Di kamar mandi kutemukan
tubuhku yang haus sedang menari.
Satu, dua, tiga, dan jarum sepi
berputar keras sekali.

Bilur-bilur tato telah membiru
pada punggung yang dicambuki waktu
dan tubuhku yang haus menari
sampai kuyup ia sebelum mandi.

Tubuhku pohon ranggas
yang bertunas kembali,
sajak cinta yang ditulis ulang
oleh tangan tersembunyi.

Tubuhku kenangan yang sedang
menyembuhkan lukanya sendiri.

2006

Sumber: Kepada Cium (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Sehabis Sakit" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran yang kuat tentang proses penyembuhan fisik dan emosional setelah mengalami sakit atau penderitaan. Dengan menggunakan gambaran metaforis dan bahasa yang mendalam, penyair menggambarkan perjalanan menuju kesembuhan dan transformasi.

Tubuh yang Haus dan Proses Penyembuhan: Puisi ini dimulai dengan gambaran tubuh yang "haus sedang menari" di dalam kamar mandi. Metafora ini menggambarkan tubuh yang lelah dan haus akan penyembuhan setelah mengalami sakit. Proses penyembuhan tergambar dengan kuat melalui gambaran jarum yang berputar keras dan bilur-bilur tato yang telah membiru, mencerminkan proses pengobatan dan bekas luka yang tertinggal.

Metafora Tubuh Sebagai Pohon Ranggas: Pada bagian selanjutnya, penyair menggambarkan tubuh sebagai "pohon ranggas yang bertunas kembali". Ranggas adalah sejenis pohon yang tahan terhadap kondisi keras, sehingga penggambaran ini mungkin merujuk pada ketahanan dan kemampuan tubuh untuk pulih dan hidup kembali setelah mengalami sakit. Metafora ini juga dapat diartikan sebagai proses transformasi atau regenerasi yang terjadi dalam diri seseorang setelah melewati masa-masa sulit.

Tubuh Sebagai Kenangan yang Menyembuhkan Diri: Pada bagian akhir puisi, penyair menggambarkan tubuh sebagai "kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri". Hal ini menyoroti peran memori atau pengalaman masa lalu dalam proses penyembuhan. Meskipun kenangan tersebut mungkin membawa rasa sakit atau luka, namun dengan waktu, mereka juga dapat menjadi sumber kekuatan dan pemulihan.

Puisi "Sehabis Sakit" adalah sebuah puisi yang menggambarkan proses penyembuhan fisik dan emosional dalam keterbatasan. Melalui gambaran tubuh yang haus, pohon ranggas, dan kenangan yang menyembuhkan, Joko Pinurbo menyampaikan pesan tentang ketahanan, transformasi, dan kekuatan penyembuhan yang tersembunyi dalam diri manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti dan makna dari pengalaman kesakitan, serta pentingnya proses penyembuhan dan transformasi dalam kehidupan manusia.

Puisi: Sehabis Sakit
Puisi: Sehabis Sakit
Karya: Joko Pinurbo

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Malam Pembredelan Segerombolan pembunuh telah mengepung rumahnya. Mereka menggigil di bawah hujan yang sejak sore bersiap menyaksikan kematiannya. Malam sangat ngelangut, …
  • Celana (1)Ia ingin membeli celana baru buat pergi ke pesta supaya tampak lebih tampan dan meyakinkan. Ia telah mencoba seratus model celana di berbagai toko busana n…
  • Atau Ketika saya akan masuk ke kamar mandi, dari balik pintu tiba-tiba muncul perempuan cantik bergaun putih menodongkan pisau ke leher saya. "Pilih cinta atau nyawa?" ia me…
  • Ibu Hujan Ibu hujan dan anak-anak hujan berkeliaran mencari ayah hujan di perkampungan puisi hujan. Anak-anak hujan berlarian meninggalkan ibu hujan menggigil sendirian …
  • Tahanan Ranjang Akhirnya ia lari meninggalkan ranjang. Lari sebelum tangan-tangan malam merampas tubuhnya dan menjebloskannya ke nganga wak…
  • Puasa (untuk Hasan Aspahani) Saya sedang mencuci celana yang pernah saya pakai untuk mencekik leher saya sendiri. Saya sedang mencuci kata-kata dengan keringat yang saya ta…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.