Puisi: Hewan Purbakala (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Hewan Purbakala" karya Taufiq Ismail membawa kita dalam perjalanan yang menarik ke masa lalu, ketika dinosaurus dan makhluk purba lainnya ....
Hewan Purbakala

Lama sekali dahulu, lama sekali dahulu kala
Lebih 100 juta tahun yang silam
Di atas dunia ada hewan aneh rupanya
Yang sekarang sudah tidak ada lagi, cuma tinggal bekasnya

Ada hewan-hewan yang tergolong Dinosaurus
Dinosaurus artinya "cecak yang menakutkan"
Semuanya besar dan gemuk, tak ada yang kecil kurus
Dan memang muka mereka agak menyeramkan

Misalnya Tyrannosaurus, kira-kira tujuh meter tingginya
Kepalanya besar dan rahangnya bergigi tajam
Dua kakinya raksasa tapi dua tangannya kecil saja
Dan memang dia pemakan daging yang kejam

Tapi Brontosaurus hanya makan tumbuh-tumbuhan
Walaupun badannya raksasa benar, 35 ton beratnya
Lihatlah dia merangkak menyeret ekornya yang kepanjangan
Dan kepalanya kecil betul, tentu otaknya kecil pula

Stegosaurus ini aneh pula bentuknya badannya
Dia bersirip besar dan ekornya berduri runcing-runcing
Itu senjata untuk melawan dinosaurus lainnya
Berkelahi sesama mereka memang terjadi sering

Yang hidup di lautan Plesiosaurus namanya
Di samping ada sirip untuk berenang dan gigi pun runcing
Lima belas meter panjang badannya dari kepala ke ekornya
Dari bentuk giginya tahulah kita dia pemakan daging

Tapi kini mereka tak hidup lagi di zaman kita
Karena sudah punah, artinya hilang semuanya
Bukti mereka pernah hidup adalah bekas tulang-tulangnya
Dari tulang itu dapat pula diukur umurnya berapa.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Hewan Purbakala" karya Taufiq Ismail membawa kita dalam perjalanan yang menarik ke masa lalu, ketika dinosaurus dan makhluk purba lainnya menguasai bumi. Melalui puisi ini, Taufiq Ismail tidak hanya mendokumentasikan hewan-hewan prasejarah yang telah punah, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan waktu dan eksistensi.

Menggali Masa Lampau

Puisi ini dibuka dengan gambaran waktu yang sangat jauh, lebih dari 100 juta tahun lalu, di mana dunia dihuni oleh makhluk yang sekarang hanya tersisa sebagai fosil. Taufiq Ismail menggunakan frase "lama sekali dahulu" untuk menekankan betapa lamanya masa itu dan untuk memberi konteks bahwa hewan-hewan ini hidup di zaman yang sangat berbeda dari dunia kita saat ini.

Dinosaurus: Raksasa yang Menakutkan

Dinosaurus, yang dalam bahasa Yunani berarti "cecak yang menakutkan," adalah fokus utama dalam puisi ini. Taufiq Ismail menggambarkan dinosaurus sebagai makhluk besar dan gemuk, jauh berbeda dari hewan-hewan kecil yang kita kenal hari ini. Ia menyebutkan Tyrannosaurus sebagai contoh dinosaurus yang menakutkan dengan ukuran yang sangat besar, rahang bergigi tajam, dan sifatnya sebagai pemakan daging yang kejam. Ini menggambarkan dominasi dan kekuatan dinosaurus sebagai penguasa zaman mereka.

Beragamnya Jenis Dinosaurus

Puisi ini juga menyebutkan berbagai jenis dinosaurus dengan karakteristik yang berbeda, seperti Brontosaurus dan Stegosaurus. Brontosaurus digambarkan sebagai herbivora besar dengan berat mencapai 35 ton, namun memiliki otak yang kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Stegosaurus, dengan sirip besar dan ekor berduri, menonjol sebagai makhluk yang memiliki perlindungan diri melawan ancaman dari dinosaurus lain.

Hewan Laut Purbakala

Selain dinosaurus darat, Taufiq Ismail juga menyebutkan Plesiosaurus, hewan laut purba dengan sirip dan gigi runcing. Panjangnya yang mencapai lima belas meter menunjukkan ukuran tubuh yang mengesankan, dan seperti banyak dinosaurus lainnya, Plesiosaurus adalah pemakan daging.

Kehilangan dan Warisan

Puisi ini diakhiri dengan refleksi tentang kepunahan hewan-hewan purba tersebut. Mereka telah punah dan tidak lagi ada di zaman kita, namun bekas tulang-tulang mereka tetap menjadi bukti keberadaan mereka. Taufiq Ismail menekankan bahwa dari fosil-fosil ini, kita dapat mengetahui umur dan sejarah mereka, memberikan kita jendela ke masa lalu yang jauh.

Puisi "Hewan Purbakala" adalah puisi yang mengajak kita untuk merenungkan masa lalu dan perubahan yang terjadi di bumi. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Taufiq Ismail menyajikan gambaran yang jelas tentang makhluk-makhluk purba dan menyoroti bagaimana kita dapat mengetahui lebih banyak tentang mereka melalui fosil-fosil yang tersisa. Puisi ini tidak hanya mendokumentasikan fakta-fakta sejarah, tetapi juga mengajak pembaca untuk meresapi keajaiban dan misteri dunia purba yang telah lama menghilang dari muka bumi.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Hewan Purbakala
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.