Analisis Puisi:
Puisi "Hewan Purbakala" karya Taufiq Ismail membawa kita dalam perjalanan yang menarik ke masa lalu, ketika dinosaurus dan makhluk purba lainnya menguasai bumi. Melalui puisi ini, Taufiq Ismail tidak hanya mendokumentasikan hewan-hewan prasejarah yang telah punah, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan waktu dan eksistensi.
Menggali Masa Lampau
Puisi ini dibuka dengan gambaran waktu yang sangat jauh, lebih dari 100 juta tahun lalu, di mana dunia dihuni oleh makhluk yang sekarang hanya tersisa sebagai fosil. Taufiq Ismail menggunakan frase "lama sekali dahulu" untuk menekankan betapa lamanya masa itu dan untuk memberi konteks bahwa hewan-hewan ini hidup di zaman yang sangat berbeda dari dunia kita saat ini.
Dinosaurus: Raksasa yang Menakutkan
Dinosaurus, yang dalam bahasa Yunani berarti "cecak yang menakutkan," adalah fokus utama dalam puisi ini. Taufiq Ismail menggambarkan dinosaurus sebagai makhluk besar dan gemuk, jauh berbeda dari hewan-hewan kecil yang kita kenal hari ini. Ia menyebutkan Tyrannosaurus sebagai contoh dinosaurus yang menakutkan dengan ukuran yang sangat besar, rahang bergigi tajam, dan sifatnya sebagai pemakan daging yang kejam. Ini menggambarkan dominasi dan kekuatan dinosaurus sebagai penguasa zaman mereka.
Beragamnya Jenis Dinosaurus
Puisi ini juga menyebutkan berbagai jenis dinosaurus dengan karakteristik yang berbeda, seperti Brontosaurus dan Stegosaurus. Brontosaurus digambarkan sebagai herbivora besar dengan berat mencapai 35 ton, namun memiliki otak yang kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Stegosaurus, dengan sirip besar dan ekor berduri, menonjol sebagai makhluk yang memiliki perlindungan diri melawan ancaman dari dinosaurus lain.
Hewan Laut Purbakala
Selain dinosaurus darat, Taufiq Ismail juga menyebutkan Plesiosaurus, hewan laut purba dengan sirip dan gigi runcing. Panjangnya yang mencapai lima belas meter menunjukkan ukuran tubuh yang mengesankan, dan seperti banyak dinosaurus lainnya, Plesiosaurus adalah pemakan daging.
Kehilangan dan Warisan
Puisi ini diakhiri dengan refleksi tentang kepunahan hewan-hewan purba tersebut. Mereka telah punah dan tidak lagi ada di zaman kita, namun bekas tulang-tulang mereka tetap menjadi bukti keberadaan mereka. Taufiq Ismail menekankan bahwa dari fosil-fosil ini, kita dapat mengetahui umur dan sejarah mereka, memberikan kita jendela ke masa lalu yang jauh.
Puisi "Hewan Purbakala" adalah puisi yang mengajak kita untuk merenungkan masa lalu dan perubahan yang terjadi di bumi. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Taufiq Ismail menyajikan gambaran yang jelas tentang makhluk-makhluk purba dan menyoroti bagaimana kita dapat mengetahui lebih banyak tentang mereka melalui fosil-fosil yang tersisa. Puisi ini tidak hanya mendokumentasikan fakta-fakta sejarah, tetapi juga mengajak pembaca untuk meresapi keajaiban dan misteri dunia purba yang telah lama menghilang dari muka bumi.
Karya: Taufiq Ismail
Biodata Taufiq Ismail:
- Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.