Sumber: Pahlawan dan Tikus (1995)
Analisis Puisi:
Puisi "Ya Rasulallah" oleh Mustofa Bisri adalah ungkapan dari seorang individu yang merenungkan hubungannya dengan agamanya, Islam, dan dengan Rasulullah Muhammad SAW. Puisi ini mengeksplorasi kompleksitas iman, ketaatan, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Nabi.
Rindu Akan Kehadiran Rasulullah: Puisi ini mencerminkan kerinduan dan keinginan yang mendalam untuk bertemu dan mendekatkan diri kepada Rasulullah. Penyair menggambarkan adegan santri berbaju putih yang datang menghadap Nabi, ingin menyentuhkan kedua telapak tangannya dan bertanya tentang agamanya.
Keraguan dan Ketaatan: Penyair juga mengeksplorasi keraguan dalam kepatuhannya terhadap agama dan ajaran Islam. Meskipun ia bersaksi akan keimanan dan melakukan kewajiban seperti salat, puasa, dan haji, ia merasa bahwa imannya masih belum memadai. Ia bertanya kepada Rasulullah tentang Islam, iman, dan ihsan yang ingin ia pahami dengan lebih dalam.
Keinginan untuk Mendapat Petunjuk dan Cahaya: Melalui puisi ini, penyair mencurahkan keinginan untuk mendapatkan petunjuk dan cahaya dari Rasulullah. Ia ingin menatap wajah yang elok dan menikmati senyum yang segar dari Nabi setelah mengalami kegelapan dan dahaga dalam kehidupannya.
Refleksi Pribadi dan Pencarian Makna: Puisi ini mencerminkan proses refleksi pribadi dan pencarian makna spiritual dalam kehidupan seorang Muslim. Penyair menggambarkan perasaan keraguan, keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya, serta keinginan untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
Dengan demikian, puisi "Ya Rasulallah" karya Mustofa Bisri adalah puisi yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang individu yang merindukan petunjuk, kedekatan, dan cahaya dari Rasulullah Muhammad SAW, serta mencerminkan kompleksitas hubungan antara manusia dengan agamanya.
Puisi: Ya Rasulallah
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Biodata Mustofa Bisri:
- Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
- Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
- Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.