Puisi: Gerbong-Gerbong Senja (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Gerbong-Gerbong Senja" karya Goenawan Mohamad menghadirkan gambaran tentang perjalanan, kerinduan, dan kehadiran senja sebagai simbol ...
Gerbong-Gerbong Senja

Rimba yang menghilang
dalam hembus senja yang panjang
dan kilometer-kilometer yang lenyap
(landasan perjalanan tak kunjung genap)
memanggil-manggil malam yang sunyi

Dan demikianlah gerbong-gerbong senja
tiba dalam kota
berangkat dari kota
di batas Yogya, di Ibukota
dan di mana-mana
Sebab kasih adalah
rumah kami: sorga yang salih
yang tak ada berantau tersisih
yang tak ada berbumi yang sedih.

1963

Analisis Puisi:

Puisi "Gerbong-Gerbong Senja" karya Goenawan Mohamad menghadirkan gambaran tentang perjalanan, kerinduan, dan kehadiran senja sebagai simbol kedamaian dan keabadian. Dengan gaya bahasa yang halus namun kuat, Goenawan Mohamad mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan alam dan makna kasih dalam perjalanan kehidupan.

Tema Utama

  • Perjalanan dan Kerinduan: Puisi ini menggambarkan perjalanan yang melintasi waktu dan ruang, dari rimba yang menghilang hingga tiba di kota-kota besar seperti Yogya dan Ibukota. Gerbong-gerbong senja merupakan metafora untuk perjalanan kehidupan yang tak terelakkan, dari kegelapan menuju cahaya senja yang menenangkan.
  • Senja sebagai Simbol Kedamaian: Senja dalam puisi ini tidak hanya sebagai waktu hari menjelang malam, tetapi juga sebagai simbol kedamaian dan keabadian. Keberadaannya memanggil malam yang sunyi, memberikan kesan bahwa senja adalah saat-saat tenang di mana manusia bisa merenung dan bersiap menghadapi malam.
  • Kasih dan Rumah: Puisi ini juga menyoroti tema kasih sebagai "rumah kami", tempat di mana sorga dan kebahagiaan sejati ditemukan. Rumah ini tidak terikat oleh batas-batas geografis atau kehidupan yang penuh kesedihan, melainkan sebagai tempat di mana kasih menghadirkan keabadian dan kesempurnaan.

Gaya Bahasa dan Imaji

  • Imaji yang Memikat: Goenawan Mohamad menggunakan imaji seperti "rimba yang menghilang", "hembus senja yang panjang", dan "kilometer-kilometer yang lenyap" untuk menciptakan gambaran alam yang indah namun melankolis. Ini menunjukkan perubahan suasana dari alam terbuka ke urbanisasi yang penuh dengan gerbong-gerbong senja.
  • Pesan Kehidupan yang Dalam: Dalam puisi ini, senja tidak hanya sebagai fenomena alam, tetapi juga sebagai refleksi kehidupan yang penuh perjalanan dan kerinduan. Gerbong-gerbong senja yang tiba dan berangkat dari berbagai kota menggambarkan dinamika kehidupan yang terus bergerak, namun di dalamnya terdapat keindahan dan makna yang dalam.

Emosi dan Nuansa

Puisi ini menciptakan nuansa kesepian dan keindahan alam yang damai, namun juga mengandung elemen nostalgia dan kerinduan akan keabadian. Senja sebagai simbol kesejahteraan dan rumah bagi kasih memberikan rasa harapan dan ketenangan dalam kesendirian.

Puisi "Gerbong-Gerbong Senja" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya sastra yang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan kehidupan, kerinduan akan keabadian, dan kehadiran kasih sebagai rumah yang abadi. Dengan gaya bahasa yang indah dan imaji yang kuat, puisi ini berhasil mengekspresikan keindahan alam dan makna kehidupan yang dalam, menjadikannya sebuah pengalaman baca yang memikat dan mendalam bagi para pembaca.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Gerbong-Gerbong Senja
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.