Puisi: Surga Edisi Pagi (Karya Beni Setia)

Puisi: Surga Edisi Pagi Karya: Beni Setia
Surga Edisi Pagi


Lentik fajar kilas geretan Allah di kubah langit
sebelum mihrab ditandai dan semua malaikat
: tenggelam dalam shalat dan dzikir berkepanjangan
saat udara dipenuhi wangi khusuk: burung-burung
menyerukan pekik pertama persuaan dengan alam
- membuat nyala api abadi muncul di balik kelambu
tapi diam-diam ada yang membuka kotak rahasia
tempat segala keburukan mengecambah, tumbuh
dan buahnya segera matang dalam tenggang satu jam.


2009

Beni Setia
Puisi: Surga Edisi Pagi
Karya: Beni Setia

Profil Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sajak Pagi Hari Kalau tiba-tiba nanti kita harus menangis, aku ingin kau memperdengarkan sebuah tangis yang manis sehingga rumah kita bukanlah kuburan atau malam yang gelap t…
  • Suatu Pagi suatu hari telatku bangun pagi kulihat di warung kopi perempuan lebih banyak dari kaum laki kucari cut nyak ia tak menyahut kutanya kartini ia tak menjawab …
  • Epitaf Daun "Cinta, selalu memaafkan" berkata sang embun kepada daun yang bertanya dalam keheningan pagi "Tetapi tak lama lagi kau pergi" "O, Nafasku, bukan…
  • Bunga Jatuh "Ke mana pergi Anyelir itu?" tanya embun pagi itu. Matahari belum lama bangun. Semalam ia mimpi buruk. Ditelan raksasa. "Ke mana pergi Anyelir itu?"…
  • Koran Pagi (- Catatan dari kampung air mata) Hari ini, kita membuka lagi koran pagi: ada matahari yang pecah kita mencatat kembali orang-orang…
  • Memo Pagi Wid, buatkan aku nasi goreng, dua telur dadar, tambah sedikit kopi tanpa gula aku ingin bercermin antara enaknya masakanmu dan kopi pahit itu seperti halnya aku sel…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.