Puisi: Entah Sejak Kapan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Entah Sejak Kapan" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang memaparkan perasaan gugup dan terbatasnya kebebasan dalam ...
Sonet: Entah Sejak Kapan

Entah sejak kapan kita suka gugup
di antara frasa-frasa pongah
di kain rentang yang berlubang-lubang
sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan

di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak
di kain rentang yang ditiup angin,
yang diikat di antara batang pohon
dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela

huruf-huruf kaku yang tindih-menindih
di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan
yang tanpa lampu lalu-lintas itu. Telah sejak lama
rupanya kita suka membayangkan diri kita

menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya
bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin.

Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Entah Sejak Kapan" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang memaparkan perasaan gugup dan terbatasnya kebebasan dalam kehidupan. Melalui imaji kain rentang yang berlubang-lubang dan diikat pada tempat-tempat tertentu, puisi ini menggambarkan perasaan terjepit dan perjuangan untuk bertahan dalam situasi yang penuh tekanan.

Tema: Tema yang dominan dalam puisi ini adalah perasaan terbatas dan terjepit dalam situasi yang membatasi kebebasan serta perasaan gugup dan cemas di dalamnya.

Pesan Sentral: Pesan yang diungkapkan dalam puisi ini adalah bagaimana individu merasa terkekang dan terbatas oleh tekanan lingkungan atau norma-norma sosial. Puisi ini mencerminkan perjuangan untuk bertahan dan beradaptasi dalam kondisi yang keras.

Bahasa dan Gaya Sastra: Sapardi Djoko Damono menggunakan bahasa sederhana namun penuh dengan imaji kuat yang dapat membawa pembaca merasakan perasaan gugup dan terbatas yang diungkapkan dalam puisi ini. Penggunaan imaji kain rentang yang berlubang-lubang dan ditiup angin menciptakan gambaran visual tentang situasi yang penuh tantangan.

Imaji dan Simbolisme: Imaji kain rentang yang berlubang-lubang yang terikat pada tempat-tempat tertentu adalah simbol dari rasa terkekang dan terjepit dalam situasi atau norma-norma yang mengikat. Kondisi ini menciptakan perasaan seperti tergencet di antara kata-kata kasar, huruf-huruf kaku, dan tantangan lingkungan yang keras. Simbolisme kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan tanpa lampu lalu-lintas mencerminkan keadaan yang kacau dan penuh risiko.

Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari empat belas baris yang terbagi dalam empat bait (Soneta). Meskipun pendek, puisi ini berhasil mengungkapkan perasaan terjepit dan perjuangan dalam situasi yang sulit.

Puisi "Entah Sejak Kapan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan perasaan gugup dan terjepit dalam situasi yang penuh tekanan dan tantangan. Melalui penggunaan imaji kain rentang yang berlubang-lubang dan simbolisme lingkungan yang keras, puisi ini mengajak pembaca merenungkan tentang perasaan keterbatasan dan perjuangan individu dalam menghadapi norma-norma sosial atau lingkungan yang membatasi.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Entah Sejak Kapan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.