Puisi: Kepada MG (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Kepada MG" karya W.S. Rendra merenungkan tentang hubungan manusia, konflik batin, dan makna kehidupan dalam konteks kompleksitasnya.
Kepada MG

Engkau masuk ke dalam hidupku
di saat yang rawan.
Aku masuk ke dalam hidupmu
di saat engkau bagai kuda
beringas
butuhkan padang.
(Dan kau lupa siapa nama mertuamu)
Kenapa bertanya apa makna kita berdekapan?
Engkau melenguh waktu dadamu kugenggam.

Duka yang tidur dengan birahi
telah beranak dan berbiak.
Ranjang basah oleh keringatmu
dan sungguh aku katakan:
engkau belut bagiku.
Adapun maknanya:
meski kukenal segala liku tubuhmu
sukmamu luput dari genggaman.

Telah kurenggut engkau
dari kehampaanmu
dari alcohol kota New York
dari fantasi lampu-lampu neon
dan dari pertanyaan-pertanyaanmu
yang lesu naik turun elevator.
Engkau kuseret
kulekapkan pada keperawananku
pada kemuakanku terhadap lapar
pada filsafat pemberontakanku
pada sangsiku.
Astaga, rambutmu yang blonda
sungguh asing
dan membawa gairah baru padaku.

Sebagai bajingan
aku telah kau terima.
Engkau telah menyerah.
Sebagai perahu kaubawa aku
mengarungi udara yang gelisah
kerna nafasmu yang resah
dan tubuhmu yang menggelombang.

Hidup telah hidup dan menggeliat.
Waktu gemetar dalam ruang yang gemetar.
Ketika bibirmu mengering dan memutih
dan kuku-kuku jari-jarimu menekan pundakku
kupejamkan mataku.

Hidupku dan hidupmu
tidak berubah karenanya.
Masing-masing punya cakrawala berbeda.
Masing-masing punya teka-teki sendiri
yang berulang kali mengganyangnya.

Sumber: Blues untuk Bonnie (1971)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada MG" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang sarat dengan emosi, konflik, dan refleksi tentang hubungan manusia dalam konteks yang kompleks dan penuh dengan lapisan.

Kehadiran dan Konflik: Puisi ini menggambarkan kedatangan seseorang, yang diidentifikasi sebagai "MG", ke dalam kehidupan pembicara. Kehadiran MG ditampilkan sebagai peristiwa yang berdampak besar, dengan pembicara menggambarkan situasi yang "rawan" dan "beringas". Ini menyoroti konflik emosional dan psikologis yang timbul akibat interaksi dengan MG.

Hubungan yang Rumit: Hubungan antara pembicara dan MG digambarkan sebagai sesuatu yang rumit dan penuh dengan kontradiksi. Ada perasaan kebingungan, kegembiraan, dan kekecewaan yang disampaikan dalam hubungan ini. Meskipun ada keterlibatan fisik dan emosional, ada juga perasaan ketidakmengertian dan ketidaksesuaian.

Metafora dan Imaji Kuat: Puisi ini dipenuhi dengan metafora dan imaji yang kuat, seperti "ranjang basah oleh keringatmu" dan "engkau belut bagiku". Metafora ini menambah dimensi emosional dan artistik pada hubungan yang digambarkan, menggambarkan kompleksitas dan kebingungan yang dialami pembicara.

Pertentangan Antara Hidup dan Kematian: Ada pertentangan yang jelas antara hidup dan kematian dalam puisi ini. Pembicara merenungkan tentang kehidupan dan kematian, tentang perubahan dan kekekalan, serta tentang kehadiran dan ketiadaan. Ini menciptakan suasana yang gelap dan introspektif, menyoroti kompleksitas eksistensial manusia.

Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini berakhir dengan kesimpulan yang terbuka, di mana pembicara merenungkan tentang ketidakberubahan hidup meskipun adanya perubahan dalam hubungan dengan MG. Ada rasa misteri dan ketidakpastian tentang masa depan, tentang kebenaran hubungan, dan tentang arti kehidupan itu sendiri.

Dengan kata-kata yang kuat dan gambaran yang mendalam, W.S. Rendra menciptakan sebuah puisi yang menggugah untuk merenungkan tentang hubungan manusia, konflik batin, dan makna kehidupan dalam konteks kompleksitasnya.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kepada MG
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.