Sumber: Haluan Kepri (24 Juli 2016)
Analisis Puisi:
Puisi "Losari Tengah Malam" karya D. Zawawi Imron adalah sebuah karya yang memadukan elemen alam, sejarah, dan refleksi pribadi dalam satu kesatuan yang harmonis. Dengan latar malam di Losari, puisi ini mengeksplorasi tema ketenangan dan perubahan zaman, serta mengaitkannya dengan pengalaman batin yang mendalam. Melalui imaji yang kuat dan bahasa yang kaya, puisi ini menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana sejarah dan alam saling mempengaruhi dan bagaimana manusia berinteraksi dengan keduanya.
Tema
- Transformasi Sejarah dan Zaman: Puisi ini dengan cermat menggambarkan perubahan zaman dari "peluru" menjadi "pisang panggang," sebuah metafora yang mencerminkan perubahan drastis dalam konteks sosial dan politik. Perubahan ini bukan hanya berupa pergantian barang, tetapi juga perubahan dalam cara hidup dan nilai-nilai masyarakat. Ini menunjukkan bahwa meskipun dunia terus berubah, ada aspek-aspek yang tetap menjadi bagian dari pengalaman manusia.
- Ketenangan Alam dan Refleksi Pribadi: Ketenangan malam di Losari dengan "langit yang putih oleh keramahan" dan "bulan" yang "menangkap kata-kata" menciptakan suasana yang tenang dan damai. Suasana malam ini memberikan latar yang kontras dengan pergeseran waktu dan sejarah yang digambarkan dalam puisi. Ini mencerminkan bagaimana alam dapat memberikan kedamaian dan refleksi di tengah-tengah perubahan besar.
- Penerimaan dan Penyesuaian: Dengan pernyataan "Kami harus menyalakan gelombang," puisi ini menyiratkan bahwa meskipun zaman telah berubah, ada kebutuhan untuk terus bergerak maju dan beradaptasi. Gelombang di sini dapat dipahami sebagai simbol dari usaha untuk menghadapi tantangan baru dan tetap aktif dalam menjalani kehidupan.
Gaya Bahasa dan Teknik
- Imaji yang Kuat: Puisi ini menggunakan imaji yang kuat untuk menciptakan gambaran yang jelas dan mendalam tentang malam di Losari. Deskripsi seperti "dingin pun diantar kecipak selat" dan "langit yang putih oleh keramahan" memberikan nuansa visual dan emosional yang kuat, membantu pembaca merasakan suasana malam yang tenang dan reflektif.
- Metafora Sejarah: Metafora "peluru" dan "pisang panggang" digunakan untuk menggambarkan perubahan besar dalam sejarah dan masyarakat. Metafora ini tidak hanya menggambarkan perubahan dalam bentuk fisik, tetapi juga mengajak pembaca untuk berpikir tentang makna lebih dalam dari transformasi yang terjadi di masyarakat.
- Kontras dan Harmoni: Kontras antara ketenangan malam dan perubahan sejarah menambah dimensi pada puisi ini. Penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna menciptakan harmoni antara elemen-elemen yang berbeda dalam puisi, memperkuat tema utama tentang ketenangan dan perubahan.
Makna dan Refleksi
- Refleksi tentang Ketenangan dan Perubahan: Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan bagaimana ketenangan alami dapat berdampingan dengan perubahan besar dalam sejarah dan masyarakat. Meskipun ada perubahan yang signifikan, ketenangan malam tetap memberikan ruang untuk refleksi dan pemikiran mendalam.
- Penerimaan terhadap Perubahan: Dengan mengajukan bahwa "kami harus menyalakan gelombang," puisi ini menekankan pentingnya penerimaan dan penyesuaian terhadap perubahan. Ini menunjukkan bahwa meskipun perubahan tidak dapat dihindari, kita harus terus berusaha dan bergerak maju.
- Kehidupan Sehari-hari dan Sejarah: Puisi ini juga mencerminkan bagaimana kehidupan sehari-hari dan sejarah saling terkait. Perubahan besar dalam sejarah dapat mempengaruhi pengalaman individu, tetapi kedamaian pribadi dan refleksi tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Puisi "Losari Tengah Malam" karya D. Zawawi Imron adalah karya yang kaya dengan makna dan refleksi, menggambarkan ketenangan malam yang kontras dengan perubahan zaman dan sejarah. Dengan gaya bahasa yang kuat dan penggunaan metafora yang cerdas, puisi ini menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan alam dan sejarah. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana ketenangan pribadi dapat bertahan di tengah-tengah perubahan besar, dan bagaimana kita harus terus bergerak maju sambil menjaga kedamaian batin. Melalui puisi ini, D. Zawawi Imron berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menyentuh tetapi juga memicu pemikiran tentang hubungan antara individu, alam, dan sejarah.
Puisi: Losari Tengah Malam
Karya: D. Zawawi Imron
Biodata D. Zawawi Imron:
- D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.