Puisi: Bison (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Bison" karya Taufiq Ismail mengangkat tema pelestarian hewan dan kritik terhadap perilaku manusia yang merusak lingkungan. Melalui narasi ...
Bison

Di dataran luas Amerika bagian utara
Terdapat hewan seperti banteng rupanya
Badannya besar dan kukuh, kecil saja tanduknya
Kakinya berkuku dua, bison namanya

Bison jantan bukan buatan besar tubuhnya
Hampir dua meter tingginya pada bahu
Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya?
Kira-kira seribu kilo, waduh, beratnya terlalu

Seratus tahun yang lalu bison banyak sekali di Amerika
Enam puluh juta ekor besar jumlahnya nian
Orang-orang Indian suka memakan dagingnya
Kulitnya untuk kemah, tanduk dan tulangnya barang hiasan

Kemudian datanglah pemburu orang-orang kulit putih
Mereka membawa senapan dan menembak sesukanya
Yang dikorbankan tidak lagi dipilih-pilih
Sehingga bison itu hampir habis semuanya

Sayang sekali hewan bison banyak benar yang diburu
Bila tak dicegah, hampir saja semuanya musnah
Janganlah kita berbuat seperti begitu
Menjadi kejam pada hewan karena terlalu serakah

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Bison" karya Taufiq Ismail mengangkat tema pelestarian hewan dan kritik terhadap perilaku manusia yang merusak lingkungan. Melalui narasi sederhana namun mendalam, puisi ini membahas tentang bison, hewan asli Amerika yang hampir punah akibat perburuan.

Tema Utama

  • Konservasi dan Pelestarian Hewan: Tema utama puisi ini adalah pentingnya konservasi dan pelestarian hewan. Bison, yang dulunya melimpah di Amerika, hampir punah akibat perburuan yang tidak terkendali. Puisi ini mengingatkan pembaca tentang dampak negatif perburuan liar dan pentingnya menjaga keberadaan spesies tersebut.
  • Kritik Terhadap Kecenderungan Manusia: Puisi ini juga mengkritik kecenderungan manusia untuk menyalahgunakan kekuasaan mereka terhadap hewan dan lingkungan. Melalui cerita tentang pemburu kulit putih yang membunuh bison tanpa kendali, puisi ini mengecam perilaku serakah dan merusak.

Teknik Sastra

  • Deskripsi Visual dan Fakta: Puisi ini menggunakan deskripsi visual dan fakta untuk memberikan gambaran jelas tentang bison. Penggambaran fisik bison yang besar dan kukuh serta fakta tentang jumlahnya yang pernah melimpah di Amerika memberikan konteks yang kuat dan menekankan keagungan hewan ini.
  • Narasi Sejarah: Taufiq Ismail menggunakan narasi sejarah untuk menunjukkan bagaimana bison hampir punah akibat tindakan manusia. Dengan merinci jumlah bison yang banyak dan bagaimana mereka diburu oleh orang-orang kulit putih, puisi ini menciptakan gambaran yang jelas tentang perubahan drastis dalam populasi bison.
  • Pesan Moral: Puisi ini mengandung pesan moral yang jelas tentang perlunya menjaga dan melestarikan hewan. Dengan mengingatkan pembaca tentang konsekuensi dari perburuan liar dan serakah, puisi ini mengajak kita untuk menghargai dan melindungi keberagaman hayati.

Interpretasi

  • Simbolisme Bison: Bison dalam puisi ini tidak hanya sekadar hewan, tetapi juga simbol dari kekayaan alam yang harus dilindungi. Kehilangan bison mewakili hilangnya bagian dari ekosistem dan warisan budaya yang penting. Puisi ini mengingatkan kita tentang nilai pelestarian dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
  • Kritik Sosial dan Lingkungan: Puisi ini adalah bentuk kritik sosial dan lingkungan terhadap perilaku manusia yang merusak. Dengan menyoroti bagaimana pemburu kulit putih membunuh bison tanpa batasan, puisi ini mengkritik eksploitatif dan serakahnya manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
  • Pentingnya Kesadaran dan Tindakan: Dengan menunjukkan akibat dari perburuan yang tidak terkontrol, puisi ini mendorong pembaca untuk lebih sadar dan bertindak dalam melindungi hewan dan lingkungan. Ini adalah panggilan untuk tidak hanya memahami dampak dari tindakan kita tetapi juga untuk berkontribusi pada usaha pelestarian.
Puisi "Bison" karya Taufiq Ismail adalah karya yang menggabungkan deskripsi visual, narasi sejarah, dan pesan moral untuk mengangkat tema pelestarian hewan dan kritik terhadap perilaku manusia yang merusak. Dengan menggambarkan bison sebagai simbol dari kekayaan alam yang hampir punah, puisi ini mengingatkan pembaca tentang pentingnya menjaga dan melestarikan spesies serta lingkungan. Puisi ini adalah refleksi mendalam tentang dampak dari tindakan manusia dan panggilan untuk lebih sadar dan bertanggung jawab dalam menjaga keberagaman hayati.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Bison
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.