Puisi: Memo Rumah-Rumah Batu (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Memo Rumah-Rumah Batu" karya Dorothea Rosa Herliany menggambarkan kehidupan, penderitaan, dan keabadian rumah-rumah batu sebagai simbol ....
Memo:
Rumah-Rumah Batu

Beratus tahun lagi, mungkin rumahku akan tetap
sebuah batu, lantai lantai lumpur membenamkan
kaki-kaki kami yang telanang dan sakit.
mulut-mulut kami diganjal meja-meja tulis yang
mengatur tangan-tangan diborgol.
pikiran dibuka buat ladang bunga: keindahan
sebagai frangiala!
sungai diseberangkan lewat pintu-pintu
matahari digantungkan pada atap-atap: kepongahan
tak akan lumer. dengan lumpur sebagai lantai
yang disimpannya.
orang-orang pintar mencatat huruf-huruf
dalam batin kita.
orang-orang pintar mencatat syair-syair sakit
dalam otak kita
orang-orang pintar mengetiknya
pada melembung angin, menempelnya pada
perut kenyang mereka.
rumahku: akan tetap sebuah batu.


Analisis Puisi:

Puisi "Memo Rumah-Rumah Batu" karya Dorothea Rosa Herliany menghadirkan gambaran yang kuat tentang rumah, masa lalu, dan perubahan zaman.

Simbolisme Rumah-Rumah Batu: Rumah-rumah batu dalam puisi ini tidak hanya merupakan bangunan fisik, tetapi juga menjadi simbol keberlangsungan dan ketahanan melawan waktu. Mereka mewakili kestabilan, keteguhan, dan keberlangsungan tradisi dan sejarah.

Kehidupan dan Penderitaan: Puisi ini mencerminkan kehidupan yang keras dan penuh penderitaan. Rumah-rumah batu tersebut menjadi saksi bisu atas penderitaan yang dialami oleh penduduknya, yang terjebak dalam situasi yang kurang menguntungkan dan penuh keterbatasan.

Kontras Antara Kecantikan dan Kesengsaraan: Ada kontras yang kuat antara keindahan yang diinginkan dan realitas penderitaan yang dihadapi. Meskipun ada upaya untuk menciptakan keindahan, seperti ladang bunga dan kepongahan di sungai, namun penderitaan dan keterbatasan tetap menghantui kehidupan sehari-hari.

Ketidakterbatasan Puitis: Dalam puisi ini, penyair menggunakan bahasa yang puitis untuk menggambarkan suasana dan perasaan yang kompleks. Metafora, personifikasi, dan gambaran imajinatif digunakan untuk menciptakan lanskap emosional yang kuat bagi pembaca.

Keabadian Rumah-Rumah Batu: Meskipun zaman terus berubah dan peradaban berkembang, rumah-rumah batu tetap teguh dan abadi. Mereka tetap berdiri meskipun mengalami kerusakan dan keausan, menjadi simbol ketahanan dan keteguhan dalam menghadapi waktu dan perubahan.

Puisi "Memo Rumah-Rumah Batu" karya Dorothea Rosa Herliany adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan, penderitaan, dan keabadian rumah-rumah batu sebagai simbol kestabilan dan keteguhan dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan penggunaan bahasa yang puitis dan imajinatif, puisi ini berhasil menciptakan gambaran yang mendalam tentang kehidupan dan perjuangan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.

"Memo: Rumah-Rumah Batu (Karya Dorothea Rosa Herliany)"
Puisi: Memo Rumah-Rumah Batu
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Membangun Rumah Rumah ini terlalu sempit untuk kita berdua         tiada tempat mengukir sejarah yang lebih dalam     di mana …
  • Sajak Rumahrumah ini semakin sempitdi dalamnya kita sama-sama terpurukdan tak bisa saling menolongruang bau mengkudusedang kuku tetap membiruwajah kian tirusdada kian tipismulut le…
  • Rumah Rumah adalah surga, yang setia mendekapmu ketika kau tidur atau mengucap: tinggal dulu ya? kepadanya, entah siapa tentram mengangguk s…
  • Rumahkurindukan rumah kita terbukabagi siapa saja ingin bercengkeramapintu jendela selalu mengangabagi musuh, kawan, dan saudara kurindukan rumah kita terbuka tidak siang…
  • Rumahtelah kupercayakan ketentraman atas asuhanmubila fajar, bila malam kelabukapankah tikungan batin tak menunjukkan nasibnyasepanjang lanun waktu, sepanjang degub segar kehidupan…
  • Rumah Berumah tanah. Beratap langit, dua-duanya pahit?Puisi: RumahKarya: Wing KardjoBiodata Wing Kardjo:Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tangg…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.