Puisi: Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian" merenung dan mengapresiasi keindahan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari serta mengingatkan kita ...
Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian

Saat kau tembangkan syair zaitun
tumbuhkan benih rembulan
ditaburkan kepak merpati
dihijaukan cahaya matahari
tumbuh daun di rantingnya
di tanahmu terbentang lembah merdeka.

Orang-orang lembut perangai dapatkan
kiriman bunga di depan pintu pagi hari
lalu menyapamu sambil menawarkan harum kopi
adakah kau sahabat masa sekolah
seorang perempuan di seberang jalan lambaikan tangan
anak-anak berlarian di rumputan
sementara matahari
masih di balik pohon yangliu.

Di sini busur panah telah menyatu pada lengkung langit
gamang telah lama dikubur di bukit-bukit
mereka terus melambaimu
panggil angin yang bersarang di dahan rindang
seru seorang bocah matanya bening bintang
indahnya hari jika tanpa dendam sejarah
di jalanan orang lewat dan berbincang.

Bogor, 1995

Analisis Puisi:

Puisi "Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang merayakan tema perdamaian, keharmonisan, dan hubungan antara manusia dengan alam. Dengan gaya bahasa yang penuh gambar dan simbol, puisi ini menggambarkan visi ideal tentang sebuah dunia yang damai dan harmonis.

Tema dan Pesan

  • Perdamaian dan Keharmonisan: Tema utama puisi ini adalah perdamaian dan keharmonisan. Diah Hadaning menciptakan gambaran sebuah dunia di mana konflik dan ketegangan digantikan oleh kedamaian dan persahabatan. Ini tercermin dari simbol-simbol seperti "benih rembulan," "kepak merpati," dan "bunga di depan pintu pagi hari," yang semuanya menyiratkan kedamaian dan kesejahteraan.
  • Hubungan dengan Alam: Puisi ini juga menyoroti hubungan harmonis antara manusia dan alam. Penggambaran "daun di rantingnya" dan "tanahmu terbentang lembah merdeka" menunjukkan bagaimana alam dan manusia saling berhubungan dan berkontribusi pada rasa damai. Alam tidak hanya sebagai latar belakang tetapi sebagai bagian integral dari proses perdamaian.
  • Kesejahteraan Sosial: Hadaning menggambarkan kesejahteraan sosial dengan menggambarkan aktivitas sehari-hari yang penuh kehangatan dan kebersamaan, seperti "anak-anak berlarian di rumputan" dan "orang-orang lembut perangai." Ini menunjukkan gambaran ideal dari sebuah komunitas di mana setiap orang hidup dalam kedamaian dan harmoni.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Bahasa Penuh Imajeri dan Simbolisme: Diah Hadaning menggunakan bahasa yang penuh imaji dan simbolisme untuk menghidupkan puisi ini. Misalnya, "syair zaitun," "benih rembulan," dan "kepak merpati" adalah simbol-simbol perdamaian dan keindahan. Imajeri ini tidak hanya memperkaya makna puisi tetapi juga menciptakan suasana yang menyentuh dan menenangkan.
  • Gaya Naratif dan Deskriptif: Puisi ini menggunakan gaya naratif dan deskriptif untuk menggambarkan suasana dan aktivitas di dunia perdamaian. Penggambaran seperti "orang-orang lembut perangai" dan "seorang perempuan di seberang jalan lambaikan tangan" memberikan nuansa kehidupan sehari-hari yang damai dan harmonis. Ini membantu pembaca membayangkan dan merasakan kedamaian yang digambarkan dalam puisi.
  • Struktur yang Lembut dan Mengalir: Struktur puisi ini tampak lembut dan mengalir, mengikuti ritme alami yang mencerminkan suasana damai. Tidak ada tekanan atau ketegangan dalam alunan puisi ini, yang sejalan dengan tema perdamaian yang dibawakan. Pilihan kata dan frasa seperti "matahari masih di balik pohon yangliu" memberikan kesan ketenangan dan kedamaian.

Makna

  • Cita-Cita Perdamaian: Puisi ini menyampaikan cita-cita perdamaian yang mendalam. Dengan menggunakan simbol-simbol alam dan kehidupan sehari-hari yang damai, Diah Hadaning menciptakan gambaran ideal tentang dunia di mana perdamaian dan keharmonisan telah tercapai. Ini adalah representasi dari harapan dan aspirasi manusia untuk hidup dalam suasana tanpa konflik dan ketegangan.
  • Hubungan Harmonis dengan Alam: Hubungan antara manusia dan alam dalam puisi ini menunjukkan harmoni dan keseimbangan. Alam tidak hanya berfungsi sebagai latar tetapi juga sebagai mitra dalam proses perdamaian. Ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam untuk mencapai kedamaian sejati.
  • Kehidupan Sehari-Hari dalam Perdamaian: Puisi ini menggambarkan kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kehangatan dan kebersamaan sebagai bagian dari perdamaian. Gambar-gambar seperti "anak-anak berlarian di rumputan" dan "menyapamu sambil menawarkan harum kopi" memberikan gambaran konkret tentang bagaimana perdamaian mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan menciptakan suasana yang nyaman dan penuh kasih.
Puisi "Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang merayakan tema perdamaian, keharmonisan, dan hubungan antara manusia dengan alam. Dengan menggunakan bahasa yang penuh imaji dan simbolisme, serta menggambarkan kehidupan sehari-hari yang damai, puisi ini menyampaikan harapan dan aspirasi untuk dunia yang lebih baik. Hadaning menciptakan gambaran ideal tentang perdamaian yang tidak hanya melibatkan hubungan harmonis antara manusia, tetapi juga dengan alam. Puisi ini adalah panggilan untuk merenung dan mengapresiasi keindahan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari serta mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama manusia.

"Puisi: Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Nyanyian Zaitun Romansa Perdamaian
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.