Puisi: Di Sebuah Juni (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Di Sebuah Juni" karya Goenawan Mohamad menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan kekosongan dalam suasana bulan Juni yang suram dan ....
Di Sebuah Juni

Di sebuah Juni yang seperti asma
kutemukan kau tanpa nama.

Sore sepucat pasien
cahaya
hampir absen

Karbol
tercium di udara dan seperti pada satu titik 0
angin itu juga tak kuasa

Kota ini seakan sebuah kotak kaca, rasanya,
di mana orang setengah bicara, setengah membaca

menaruh tubuh sepanjang lorong
dan bayang juga, seperti kau bilang,
bertebar kosong

Tentu saja kau coba
selubungi sepi

Dan dengan sebuah topi
kauinginkan sebagian matahari
di teras restoran ini

menahan vakum
di sebuah ruang yang tak terangkum

Tentu saja...

Tapi kita, mereka berkata, akhirnya adalah kata
pada spanduk:
cat tebal di pojok yang sibuk

di Juni yang seperti asma
yang ditemukan tanpa nama

Atau ada yang tak tereja, barangkali
sepatah maklumat,
pada kaki advertensi

Kemudian aku cuma lewat
dan hari lari
dan kau tak ada lagi.

1996

Analisis Puisi:

Puisi "Di Sebuah Juni" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah perenungan yang puitis tentang kehilangan dan kekosongan dalam suasana bulan Juni yang gelap dan menyedihkan. Dengan penggunaan gambaran-gambaran yang kuat, puisi ini menggambarkan perasaan sepi dan kehilangan seseorang yang tak bernama.

Tema dan Makna

  • Kehilangan dan Kekosongan: Puisi ini mengangkat tema kehilangan dan kekosongan dengan menggambarkan suasana bulan Juni yang gelap dan suram. Kehadiran seseorang yang tak bernama, kemungkinan sebagai simbol kehadiran yang telah pergi atau meninggalkan kesan yang kuat, menjadi pusat perhatian dalam puisi ini.
  • Keterasingan dan Kekosongan Emosional: Gambaran tentang kota yang terasa seperti "kotak kaca", di mana orang-orang "setengah bicara, setengah membaca", menciptakan suasana keterasingan dan kekosongan emosional. Ini mencerminkan perasaan kesepian dan kebingungan di tengah keramaian dan kehidupan yang sibuk.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Imaji yang Kuat: Penyair menggunakan imaji-imaji yang kuat untuk menyampaikan suasana bulan Juni yang gelap dan menyedihkan. Gambaran tentang sore yang "sepucat pasien", cahaya yang "hampir absen", dan udara yang beraroma "karbol" menciptakan kesan kesepian dan kehilangan.
  • Pengulangan: Penggunaan pengulangan kata-kata "Tentu saja" pada bagian terakhir puisi menekankan perasaan ketidakpastian dan kekosongan. Hal ini memberikan kesan bahwa, meskipun segala sesuatunya tampaknya biasa-biasa saja, ada sesuatu yang tidak beres di baliknya.

Emosi dan Suasana

  • Kesepian dan Kehilangan: Suasana kesepian dan kehilangan mendominasi puisi ini, terutama melalui gambaran tentang kota yang sunyi dan suasana bulan Juni yang suram. Hal ini menciptakan perasaan nostalgia dan rindu akan sesuatu yang telah hilang atau tidak ada lagi.
  • Ketidakpastian dan Keterasingan: Penggunaan bahasa yang ambigu dan gambaran-gambaran yang gelap menciptakan suasana ketidakpastian dan keterasingan. Ini menggambarkan perasaan kebingungan dan kekosongan emosional yang dirasakan oleh penyair.

Pesan dan Refleksi

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehilangan dan kekosongan dalam kehidupan, serta tentang bagaimana suasana dan suasana dapat memengaruhi perasaan dan pikiran seseorang. Pesan yang muncul adalah pentingnya menghadapi perasaan kesepian dan kehilangan dengan penuh kesadaran dan kemantapan hati.

Puisi "Di Sebuah Juni" karya Goenawan Mohamad adalah karya yang menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan kekosongan dalam suasana bulan Juni yang suram dan menyedihkan. Dengan imaji-imaji yang kuat dan bahasa yang padat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehidupan dan kehadiran orang lain dalam hidup kita.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Di Sebuah Juni
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.