Puisi: Peristiwa di Suratkabar (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi: Peristiwa di Suratkabar Karya: Kurniawan Junaedhie
Peristiwa di Suratkabar


Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa tersulam rapi
seseorang muncul dari kabin
menodongkan pistol dan granat: membajak pesawat
Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa teranyam rapi
tubuhku ditemukan di kakus apartemen:
seseorang menikamku persis di ulu hati
aku terkapar, usus terburai ke mana-mana

Seperti sehelai tenunan
peristiwa demi peristiwa tersulam rapi
kapal kami bocor di lambungnya
seisi penumpang terjungkal karam
berenangan di makan ikan-ikan
Lalu gempa menggoyang
Lalu lumpur menyembur
Listrik mati, lampu padam
Lalu negeri kami jadi bubur

Ribuan lubang jahitan tak tercatat
Semua  tergantung seperti benang dan jarum
tanpa bentuk,  tidak kasat mata

Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa terjalin rapi
kami menggunakannya untuk taplak meja makan
lalu kami memutarinya dengan hidangan.


2009

Sumber: Perempuan dalam Secangkir Kopi (2010)

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Peristiwa di Suratkabar
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Awal KataLentik sunyi di ujung alismuDetak rindu di palung jantungku2014Sumber: Berguru kepada Rindu (2017)Puisi: Awal KataKarya: Acep Zamzam NoorBiodata Acep Zamzam…
  • Ke SelatanDi matamu kesunyian tumbuhSeperti pulau-pulau di tengah lautanKulihat bintang-bintang liarCahaya berhamburanDi matamu kesedihan utuhSeperti gunung-gunung yang ditancapkan…
  • Bosansemacam apakah hidup ini? Rasanya kokbosan dan masamapa hanya cuilan mimpi?kokoh kelamin kupakai membajak duniatitik keringat dan tetesan manimengekalkan resah tidurkujutaan s…
  • Kota Pendaki Di kota kematian aku ciptakan waktu Menghembuslah sapi-sapi membawa rumput ke padang- padang jagal. Membuka hotel-hotel telanjang. Aku karam dalam hutan b…
  • Darmacaang (1)Udara sejukAroma getah pinusSehabis hujanDarmacaang (2)Menatap tamanSemerbak harum pagiBunga kecubung2015Sumber: Tonggeret (2020)Puisi: DarmacaangKarya:&nbs…
  • Pertemuan KitaKaki langit nampak semakin renta di ujung penantianku iniTak kucatat senja yang turun sejak lama. Sebuah perahuBertolak dan ombak menyambut sebagai pengasuhnyaKulihat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.