Puisi: Solitude (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi: Solitude Karya: Acep Zamzam Noor
Solitude


Dekat gelombang yang terus mengucapkan namamu
Aku lupa jejak bulan yang dulu menerangi jalanku
Seribu tombak melesat dari obor-obor nelayan
Kunang-kunang berebut membakarku di sudut malam
Dan aku yang tak percaya kata-katanya, hanya terpejam

Paling sunyi mungkin cahaya yang bersahutan itu
Seperti suara yang dikirimkan dari gua-gua
Berkilauan mengoleskan pisau pada jantungku
Ketika kucoba sekali lagi menyebut namamu, pelan-pelan
Aku tenggelam oleh tikaman lembut dini hari

Batu-batu yang bertapa sepanjang sungai di nadimu
Seperti menemukan negeri baru dalam kesepianku
Subuh telah mengkhatamkan ayat-ayat kelamnya
Bintang-bintang terbujur sudah bersama pagi
Dan aku yang tak menyeru siapa-siapa, biarkan sendiri


1987

Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004)

Acep Zamzam Noor
Puisi: Solitude
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Surat Senyap Waktumu sebentar lagi habis, hujan. Malam akan menganga dan kau menjadi gema. Mula-mula kau berjalan rintik-rintik, bolak-bal…
  • Larik Desember (1)Desember adalah bulan yang sedih.Ada yang menatap cemas pada lembar almanakYang hampir tamat. Tahu, musimSenantiasa tanggal, dan tahun mengelupasOleh hujan yang t…
  • Hari Ini         Hari ini tidak seperti hari-hari lain         cepat larinya.         Jauh perginya,    …
  • Kunang-Kunang Ketika kecil ia sering diajak ayahnya bergadang di bawah pohon cemara di atas bukit. Ayahnya senang sekali menggendongnya menyeberangi sungai, menyusuri jalan …
  • Pelajaran Puisi Ia sering bingung: apa yang harus ia lakukan untuk murid-muridnya saat ia memberikan pelajaran puisi. Susah-susah amat. Ia bentangkan saja puisi di papan tulis…
  • Surat Pulang Tenanglah. Aku tak pernah mengharap oleh-oleh dari orang yang hidupnya susah. Kamu bisa pulang dengan rindu yang masih utuh saja sudah merupakan berkah. Pula…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.