Puisi: Pengemis Perempuan dan Anaknya (Karya Medy Loekito)

Puisi "Pengemis Perempuan dan Anaknya" karya Medy Loekito menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam kondisi ekonomi yang sulit, namun tetap ....
Pengemis Perempuan dan Anaknya

Ketika dadanya kering dari air susu
disuapinya lapar anaknya
dengan jiwa
yang lari ke awan-awan
meremasnya jadi air-air susu.

Sumber: Jakarta, Senja Hari (1998)

Analisis Puisi:

Puisi "Pengemis Perempuan dan Anaknya" karya Medy Loekito adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kepedihan dan penderitaan seorang ibu yang menjadi pengemis, terutama dalam konteks menyusui anaknya. Puisi ini menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam kondisi ekonomi yang sulit, namun tetap mempertahankan kasih sayangnya terhadap anaknya.

Tema Utama: Kasih Ibu dan Penderitaan

Tema utama yang diangkat dalam puisi ini adalah kasih ibu yang tidak kenal lelah dan penderitaan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Medy Loekito melukiskan keadaan seorang ibu yang dalam kondisi yang paling sederhana sekalipun, tetap memberikan yang terbaik untuk anaknya. Ketika "dadanya kering dari air susu," ibu ini tetap berusaha mengatasi lapar anaknya dengan "jiwa yang lari ke awan-awan," menunjukkan betapa besar pengorbanannya.

Gaya Bahasa dan Imaji

Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat dengan imaji yang kuat untuk menggambarkan kondisi emosional dan fisik sang ibu. Frasa seperti "dadanya kering dari air susu" memberikan gambaran langsung tentang kekurangan bahan makanan atau gizi, sementara "lapar anaknya / dengan jiwa / yang lari ke awan-awan / meremasnya jadi air-air susu" menggambarkan kekuatan kasih sayang ibu yang mampu menciptakan keajaiban dari ketidakmungkinan.

Simbolisme dan Makna Mendalam

Simbolisme air susu dalam puisi ini mencerminkan kesuburan, kehidupan, dan kasih sayang yang mendalam antara seorang ibu dan anak. Meskipun ibu ini hidup dalam kondisi sulit sebagai seorang pengemis, dia masih mampu menyalurkan kekuatannya dan memberikan yang terbaik bagi anaknya. Dalam kesederhanaannya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kasih sayang tanpa pamrih dan pengorbanan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Kesan Akhir

Puisi "Pengemis Perempuan dan Anaknya" bukan hanya sekadar kisah tentang kemiskinan, tetapi juga tentang kekuatan kasih seorang ibu yang mengatasi segala rintangan untuk melindungi dan merawat anaknya. Melalui bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna, Medy Loekito berhasil menggambarkan gambaran kehidupan yang menyentuh dan memotret realitas sosial yang kadang terlupakan.

Puisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai kasih sayang seorang ibu serta mengingatkan kita akan kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan hidup. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan emosional, Medy Loekito menghadirkan sebuah karya sastra yang menyentuh hati dan merangsang pemikiran pembaca tentang nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.

"Puisi Medy Loekito"
Puisi: Pengemis Perempuan dan Anaknya
Karya: Medy Loekito

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.