Puisi: Apel (Karya Nirwan Dewanto)

Puisi: Apel Karya: Nirwan Dewanto
Apel


Merah seperti tirai merah,
memar seperti payudaramu,
gundah seperti telur Paskah,
sabar seperti langit biru,

ia berbaring di sisi sebatang lilin.

Di ujung makan malam, meja ini
mengecilkan ia, tapi sungguh si belati
kian silau oleh lengkung perutnya.
Mungkin sebentar lagi akan terluka,

ia berdiri di sisi sebatang lilin.

Seakan kusantap gaunmu panjang
untuk membuat ia telanjang.
Seakan kauasah jemariku pada nyala
untuk melindungi daging putihnya,

lebih putih daripada sebatang lilin.


2006

Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)

Nirwan Dewanto
Puisi: Apel
Karya: Nirwan Dewanto

Profil Nirwan Dewanto:
  • Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Jalan Selamat saat badai kian bergemuruh tak ada lagi pilihan lain orang-orang berlomba selamatkan diri masing-masing ketika janji Allah tiba tak seorang pu…
  • WAKTU berteduhlah sekalipun di luar hanya gerimis dan kita terbiasa menghadapi amuk badai kita jadi lupa apakah siang atau sore hari sekali tik-tak waktu mengua…
  • BULAN tak ada siapa-siapa usai sudah pesta segala tangis tak ada lagi lembah pun sunyi entah kemana kau pergi tak satu pun di sisi sepi yang ada cuma bulan…
  • MBAK JAMU(buat hari ibu)kau gendong bakul jamumenyusuri gang demi gangjauh dari kampung halamanbotol-botol tersusun rapikunyit, beras kencur, madujuga bermacam jamu bungkusada sari…
  • LUPA cermat kueja namamu kurapikan huruf demi huruf erat kulekatkan di hati namaku? kau lupa Jakarta, 16 September 2010Puisi: LUPAKarya: …
  • Kenduri Airmata Ini airmata bunda. Silakan diminum saat dahaga, o, anak lanang yang melupa pulang. Dahagamu menggenangi jalan dan tumpah di …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.