Puisi: Dalam Gereja Munster (Karya Afrizal Malna)
Puisi || Dalam Gereja Munster || Karya || Afrizal Malna ||
Dalam Gereja Munster
Pintu tebal gereja Munster, melepaskan tubuhnya di tepi Sungai Rhein, di Basel. Tiang-tiang meninggi, membuat malamnya sendiri. Kursi-kursi dingin, membuat ruangnya sendiri juga. Bukankah telah aku tinggalkan rasa dingin itu, di Schilthorn, bentangan salju di puncak-puncak air terjun, menurunkan sebuah kota dari gumpalan-gumpalan es. Langit putih kelabu telah disalibkan dalam gereja tua itu, lenganku terguncang. Aku tersedu, bertamu padamu.
Masih ada donat di tangannya, jari letih ungu, dan peta lipat menjatuhkan batu-batu. Temanku hilang dalam kesedihan: Selamatkanlah mereka yang bercinta, katanya. Lalu aku sentuh, bahunya jadi tembok sunyi bertuliskan: “Amis raus! - Pergi orang-orang Amerika!” dengan huruf-huruf gemetar, di gereja St Marien. Aku tunggu lagi dia, di stasiun bawah tanah. Tubuhnya hotel yang sepi, poster, dan orang-orang bergegas ...
Kereta telah disalibkan dalam gereja tua itu, berderak lagi. Membawa remaja-remaja bercumbu, dan hari esok putih menggumpal. Aku tersedu. Lonceng-lonceng gereja berdentangan lagi memanggilmu.
Sejak paskah itu, aku tahu, kita tak perlu bertemu lagi ... Kursi telah malam. Piring telah malam juga.
1993
Sumber: Kalung dari Teman (1999)
Puisi: Dalam Gereja Munster
Karya: Afrizal Malna
Biodata Afrizal Malna:
- Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.