Sumber: Pembebasan Pertama (1949)
Analisis Puisi:
Puisi "Sunyi" karya Amal Hamzah menggambarkan suasana kesunyian yang meresap di malam hari.
Keindahan dan Ketenteraman Malam: Penyair menggambarkan keindahan malam yang tenang dengan detail dari jendela kamarnya. Deskripsi bulan dan sinar purnama yang merona memberikan gambaran tentang ketenangan dan keindahan malam yang begitu menenangkan.
Keheningan yang Memukau: Puisi ini menggambarkan suasana sunyi yang membawa ketenangan, dan kehadiran sunyi malam yang seakan membalut semua hal. Ketika sunyi dan ketenangan meresap, penyair merenung dan mengamati keindahan alam yang ada di sekitarnya.
Kesepian dan Kesedihan: Meskipun malam memberikan keindahan, terdapat kesepian yang terlukis dalam kata-kata penyair. Ketidaksenonohan hati yang melihat keindahan alam malah membuatnya merasa sedih dan kesepian, merenung tentang keberadaan yang tak disertai oleh teman atau kebersamaan.
Penyiraman Perasaan Pribadi: Puisi ini menunjukkan pencitraan perasaan penyair sendiri yang tenggelam dalam suasana malam. Rasa kesepian dan kesedihan terdengar dalam kata-kata yang merujuk pada ketidaksenonohan diri.
Keselarasan Antara Ketenangan dan Kesedihan: Penyair menyoroti kontras antara ketenangan malam yang indah dan kehadiran perasaan sedih dan kesepian di dalam hatinya. Ini menggambarkan keindahan dan kesedihan yang terkandung dalam kesunyian malam.
Puisi "Sunyi" adalah refleksi perasaan pribadi yang tenggelam dalam kesunyian malam yang penuh keindahan, namun juga diwarnai oleh kesepian yang mengganggu hati. Penyair menghadirkan kontras yang menggambarkan kedalaman perasaan di balik keheningan malam yang menakjubkan.
Karya: Amal Hamzah
Biodata Amal Hamzah:
- Amal Hamzah lahir pada tanggal 31 Agustus 1922 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
- Amal Hamzah meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1987 di Duisdorf, Jerman Barat.